Percaya atau tidak, tindak kekerasan anak di Gorontalo masih butuh perhatian khusus. Mau lihat buktinya?
BERINTI.ID - Aksi kekerasan terhadap salah satu siswa sekolah kejuruan di Kota Gorontalo menjadi perhatian publik.
Kasus ini terbongkar setelah video aksi kekerasan tersebut muncul di media sosial.
Berdasarkan video tersebut, polisi akhirnya bisa menangkap empat terduga pelaku yang juga masih berstatus sebagai siswa.
Saat ini masih dilakukan penyelidikan dan keempat siswa masih berstatus saksi.
Bukan rahasia lagi jika kasus ini adalah yang kesekian kalinya di Provinsi Gorontalo.
Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA) mencatat ada 159 kasus kekerasan anak yang terjadi di Gorontalo sepanjang Januari hingga pertengahan Agustus 2024.
Meski jumlah kasus kekerasan terhadap anak masih sedikit, SIMFONI PPA justru memasukkan Gorontalo sebagai 10 daerah dengan rasio korban kekerasan anak tertinggi di Indonesia.
Rasio korban kekerasan anak di Gorontalo ada di angka 2,84 persen.
SIMFONI-PPA mencatat Kalimantan Utara sebagai wilayah dengan rasio korban kekerasan anak tertinggi di Indonesia dengan persentase 7,99%.
Jika diuraikan hampir 8 anak dari 100 anak di Kalimantan Utara pernah menjadi korban kekerasan.
Berikut ini 10 wilayah dengan rasio korban kekerasan anak tertinggi di Indonesia:
1. Kalimantan Utara: 7,99%
2. Sulawesi Utara: 5,53%
3. Maluku Utara: 4,64%
4. Kalimantan Timur: 4,49%
5. Kepulauan Riau: 4,35%
6. Sulawesi Tengah: 3,62%
7. Daerah Istimewa Yogyakarta: 3,18%
8. Kalimantan Selatan: 3,17%
9. Gorontalo: 2,84%
10. Nusa Tenggara Barat: 2,76%
Jika ditarik berdasarkan jumlah kasus se-Indonesia, SIMFONI-PPS mencatat ada ribuan anak di Indonesia telah menjadi korban kekerasan.
Sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2024, SIMFONI-PPA merangkum ada 15.267 kasus kekerasan anak yang terjadi.
Jumlah ini mencakup berbagai jenis kekerasan termasuk kekerasan fisik, psikis, seksual, eksploitasi, trafficking, hingga penelantaran.
Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah korban kekerasan anak tertinggi dengan jumlah 1.261 korban.
Di posisi kedua dan ketiga ada Jawa Timur dan Jawa Tengan masing-masing 1.086 dan 779 korban.
Meski begitu, wilayah Jawa punya rate atau rasio korban kekerasan terhadap anak relatif lebih rendah dibandingkan daerah lain.
Berikut 10 wilayah dengan korban kekerasan anak terbanyak di Indonesia:
1. Jawa Barat: 1.261 korban
2. Jawa Timur: 1.086 korban
3. Jawa Tengah: 779 korban
4. Sumatera Utara: 740 korban
5. Riau: 560 korban
6. Aceh: 487 korban
7. Sulawesi Selatan: 486 korban
8. Kalimantan Timur: 484 korban
9. Banten: 460 korban
10. Nusa Tenggara Barat: 458 korban
Jadi intinya: kekerasan anak di Indonesia masih menjadi masalah sosial yang perlu diperhatikan.