Kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo makin memprihatinkan. Sejak 2001 hingga Desember 2024, HIV/AIDS di Gorontalo mencapai ribuan kasus. Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Gorontalo menyebut bahwa salah satu penyebabnya adalah mobilitas penduduk yang tinggi.
***
BERINTI.ID, Gorontalo -Komisi Penanggulangan HIV/AIDS mencatat HIV/AIDS di Gorontalo mencapai 1.297 kasus.
Jumlah tersebut dihimpun dari tahun 2001 hingga Desember 2024 kemarin.
Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Gorontalo, Sabri Panigoro menjelaskan peningkatan kasus HIV/AIDS beriringan dengan perkembangan daerah.
"Mobilitas penduduk di Gorontalo saat ini, kan tinggi. Belum lagi kemajuan suatu daerah. Kalau suatu daerah semakin maju, pasti jumlah kasus akan bertambah," ungkap Sabri saat dikonfirmasi di kantornya pada Kamis, 15 Mei 2025.
Ia juga menegaskan kondisi ini tidak akan menurunkan angka kasus HIV/AIDS melainkan terus naik.
"HIV/AIDS ini tidak kelihatan, jadi tidak ada penurunan kasus, dia naik terus. Ini karena adanya urbanisasi yang tinggi itu," sambungnya.
Meski begitu, Sabri mengingatkan kepada warga Gorontalo untuk tidak terlalu mengkhawatirkan lonjakan kasus HIV/AIDS ini.
Sebab, lonjakan kasus tersebut menandakan bahwa kinerja para tenaga medis ataupun petugas di lapangan sudah sangat bagus.
"Lonjakan kasus itu bukan berarti itu Gorontalo parah, itu pertanda bahwa kinerja teman-teman di lapangan cukup bagus. Seperti di puskesmas, kemudian tenaga penjangkau yang ada di komisi penanggulangan, mereka adalah ujung tombak kita di lapangan, mereka yang mendapatkan informasi awal, karena mereka tugasnya berada di komunitas," jelasnya.
Artikel ini telah melalui penyuntingan pada bagian judul dengan mengganti jumlah kasus HIV/AIDS di Gorontalo. Semula 1.297 diganti menjadi 1.257. Kami memohon maaf atas kekeliruan sebelumnya.
Husnul Puhi
Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional