Sejumlah dosen IAIN Gorontalo menggelar demo. Salah satu tuntutannya terkait tunjangan ketua dan sekretaris jurusan yang belum dibayarkan selama 4 bulan. Sampai demo selesai, Rektor IAIN Gorontalo tak kunjung menemui mereka.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Asosiasi Dosen Penyelamat Kampus IAIN Gorontalo menggelar demo pada Rabu, 19 Februari 2025.
Salah satu tuntutannya ialah pembayaran tunjangan ketua dan sekretaris jurusan yang belum dibayarkan.
Pasalnya, sudah empat bulan ketua dan sekretaris jurusan di IAIN Gorontalo belum dibayar.
Mirisnya lagi, ada informasi bahwa tunjangan bagi ketua dan sekretaris jurusan bakal ditiadakan.
"Kajur dan sekjur selama ini belum menerima haknya, tapi kewajibannya dilaksanakan dengan baik. Ini sudah empat bulan," kata La Aba, Ketua Asosiasi Dosen Penyelamat Kampus IAIN Gorontalo.
"Kami konfirmasi katanya [tunjangan] itu mau ditiadakan. Mudah-mudahan pimpinan kita punya niat baik menyelesaikan ini," sambungnya.
Isu mau dipapas
Supandi Rahman, anggota Asosiasi Dosen Penyelamat Kampus IAIN Gorontalo mengungkapkan bahwa tunjangan yang dituntut malah mau dipapas alias dialihkan untuk kepentingan lain.
Supandi sendiri mengaku tidak mempermasalahkan penundaan pembayaran tunjangannya.
Namun, yang jadi masalah ialah anggaran yang belum dibayar selama 4 bulan justru mau dialihkan ke kegiatan lain seperti membayar kontrak mobil dinas pejabat kampus.
"Bayangkankan anggaran kami dipapas untuk membayar atau tunjangan pejabat di atas kami. Kami sebenarnya ikhlas, tapi ini rencananya selama satu tahun," ujarnya.
Tanggapan rektor bnagaimana?
Rektor IAIN Gorontalo, Zulkarnain Suleman membantah tudingan dari La Aba dan kawan-kawan. Bahkan Zulkarnain bilang tudingan itu sebagai fitnah besar.
Kepada media, Zulkarnain meluruskan bahwa yang belum dibayar saat ini hanyalah intensif ketua dan sekretaris jurusan.
"Itu fitnah yang luar biasa, tapi biarlah tuhan yang akan membuktikan itu," katanya.
"Kalau Tukin wajib dibayar, kalau ada yang berani menahan pasti kena pidana. Kalau saya tahan, silakan tuntut saya. Yang tidak dibayar itu intensif," sambungnya.
Tidak ada yang menggeser
Farida Napu, Kabiro AUAK IAIN Gorontalo juga membantah tudingan tersebut. Katanya sampai dengan saat ini tidak ada pergeseran atau revisi anggaran.
Persoalan ini, kata dia, dampak dari pergeseran anggaran dari pemerintah pusat. Bukan cuma ketua dan sekretaris jurusan, perangkat rektor lain pun kena dampak kebijakan ini.
"Sekarang tidak ada yang namanya menggeser [anggaran] karena memang aplikasinya dikunci," ujarnya.
Husnul Puhi
Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional