54 Ekor Sapi di Gorontalo Terpapar PMK, Kadistan: Konsumsi Daging Tetap Aman

54 ekor sapi di Gorontalo terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sejak pertengahan November 2024. Namun, Dinas Peternakan Gorontalo memastikan konsumsi daging sapi tetap aman meski penyakit tersebut telah menyebar. 

***

BERINTI.ID, Gorontalo - 54 ekor sapi di Provinsi Gorontalo dilaporkan terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Kendati demikian, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Provinsi Gorontalo, Muljady Mario menegaskan konsumsi daging sapi tetap aman.

Alasannya, karena PMK merupakan penyakit yang hanya menyerang hewan ternak itu sendiri. 

"PMK ini bukan penyakit bersifat Zonosis. Kalau [sifatnya] Zonosis menular dari ternak yang sakit ke manusia, tapi PMK ini tidak," kata Muljady saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu, 20 November 2024.

Muljady mengimbau agar masyarakat Gorontalo tidak perlu khawatir dengan adanya PMK, apalagi sampai tidak mengonsumsi daging. 

Cuma sedikit yang mati

Muljady mengatakan dari total 54 ekor sapi yang terpapar PMK, hanya 6 ekor mati karena terlambat dilaporkan.

"Yang 6 ekor ini teridentifikasi terlambat melaporkan, bahkan ada yang sudah mati baru melaporkan," imbuhnya. 

Perlu diketahui, PMK masuk ke Provinsi Gorontalo baru pertengahan bulan November 2024. 

Namun, penyakit ini telah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia sejak tahun 2022 lalu. 

Distan Provinsi Gorontalo, kata Muljady  telah mengantisipasi lebih dahulu melalui pengawasan ketat hewan ternak, vaksinasi, penyemperotan disinfektan, dan pengobatan. 

"Bahkan kemarin saya sudah meminta tambahan vaksin dari kementerian sebanyak 47.000 dosis dan itu sedang dibagikan ke kabupaten/kota yang ada di Provinsi Gorontalo," tandasnya. 

Jadi intinya, kasus PMK di Provinsi Gorontalo ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit hewan, tentunya dengan penanganan yang tepat.