Kasus rabies di Provinsi Gorontalo terus meningkat dengan total 581 kasus yang telah terlaporkan. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Gorontalo menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi, termasuk satu kematian yang disebabkan oleh gigitan hewan terinfeksi rabies.
BERINTI.ID, Gorontalo - Kasus rabies di Provinsi Gorontalo kian marak terjadi di beberapa wilayah. Terutama di Kabupaten Gorontalo dengan jumlah terbanyak.
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menunjukkan bahwa kasus rabies tersebar di seluruh kabupaten/kota di provinsi ini.
Namun Kabupaten Gorontalo mencatatkan jumlah kasus terbanyak yakni 183 kasus dengan jumlah kematian satu jiwa.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Iswan Ahmad.
"Yang paling banyak itu di Kabupaten Goronralo, kemarin kami mendapatkan laporan dari Puskesmas Dungalio bahwa 1 jiwa meninggal dunia akibat rabies ini," ungkap Iswan kepada Berinti.id saat ditemui di ruang kerjanya.
Iswan mengakui, bahwa ratusan kasus rabies di Gorontalo itu disebabkan oleh gigitan anjing. Bagaimana tidak, Provinsi Gorontalo merupakan wilayah yang populasi anjingnya cukup banyak. Para petani menggunakan anjing untuk menjaga lahan pertaniannya.
Namun begitu,Iswan tak menampik, hewan lainnya berupa kucing, monyet, hingga kelelawar dapat menyebabkan penyakit rabies ini.
"Tidak hanya anjing, bisa juga hewan lainnya. Tetapi, kasus di kita ini rata-rata disebabkan oleh gigitan anjing," timpalnya.
Seberapa bahaya rabies pada manusia?
Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan infeksi virus akut yang hampir selalu berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera.
Penyakit ini menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang. Jika tidak ditangani dengan segera bisa berakibat fatal pada manusia.
"Penyakit rabies ini bahayanya sangat besar kalau tidak cepat ditangani. Contohnya seperti kasus di Puskesmas Dungalio itu," jelasnya.
Ciri-ciri hewan yang terpapar rabies
Hewan yang terinfeksi rabies menunjukkan berbagai ciri yang bisa membantu mengenali penyakit ini, meskipun gejala bisa bervariasi tergantung pada tahap perkembangan infeksi.
Seperti halnya hewan peliharaan mengalami perubahan perilaku. Biasanya jinak dan ramah, tiba-tiba menjadi agresif dan menyerang tanpa provokasi.
Hewan yang terpapar rabies juga menunjukkan kegelisahan dan agitasi. Di mana hewan peliharaan mondar-mandir atau tampak bingung tanpa alasan yang jelas.
Selain itu, hewan yang terpapar penyakit ini menampakkan kebingungan atau tidak mampu merespon lingkungan sekitarnya dengan normal.
"Hewan yang menunjukkan gejala rabies perlu dihindari dan segera dilaporkan ke otoritas kesehatan setempat untuk diambil tindakan lebih lanjut," tutup Iswan.
Dengan begitu, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengimbau ke masyarakat untuk segera mendatangi Fasilitas Kesehatan (Faskes) terdekat jika mengalami gigitan hewan.
Selain itu, pencegahan seperti vaksinasi rutin pada hewan peliharaan, sangat penting untuk mencegah penyebaran rabies.
Jadi intinya, rabies adalah penyakit yang sangat serius dan membutuhkan kewaspadaan serta penanganan cepat untuk mencegah akibat yang fatal. Pencegahan melalui vaksinasi pada hewan peliharaan dan segera mencari pertolongan medis setelah gigitan merupakan langkah dalam memerangi penyakit ini. (*)