6 Rumah di Donggala Kota Gorontalo Dihantam Banjir Bandang, Perabotan Dapur Hanyut Tak Tersisa

Enam rumah warga di Kelurahan Donggala, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo, rusak parah akibat banjir bandang. Dapur rumah-rumah tersebut, termasuk milik seorang warga lansia bernama Adrian Akili, hanyut terbawa derasnya arus air.

***

BERINTI.ID, Kota Gorontalo – Sedikitnya enam rumah warga di Kelurahan Donggala, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo, dihantam banjir bandang pada Selasa, 4 Juni 2025. 

Banjir dengan arus deras ini menyebabkan kerusakan parah, terutama pada bagian dapur rumah warga yang berada di bantaran sungai. Seluruh perabotan dapur dilaporkan hanyut tanpa tersisa.

Salah satu korban terdampak, Adrian Akili (70), mengungkapkan bahwa kejadian terjadi pada sore hari saat dirinya sedang beristirahat.

"Kejadiannya itu kemarin sore, saat itu saya sedang tidur dan kaget karena dengar suara bangunan roboh. Saat saya lihat di bagian dapur, ternyata sudah hanyut di bawah air," ungkap Adrian saat ditemui di kediamannya pada Rabu, 4 Juni 2025.

Adrian menjelaskan bahwa seluruh perabotan dapurnya ikut terbawa arus, mulai dari kulkas, dua unit kompor gas, hingga peralatan makan dan memasak.

Selain rumah Adrian, tiga rumah lain yang berada berderetan dengannya juga terdampak banjir. Dua di antaranya merupakan rumah milik anak-anak Adrian, yang justru lebih dulu diterjang banjir bandang.

"Rumah milik anak saya yang lebih dulu hanyut (dapur). Baru punya saya. Anak saya juga sempat teriak histeris saat kejadian itu berlangsung," cerita Adrian.

Adrian menambahkan bahwa bagian belakang rumahnya memang berada di jalur aliran air yang bisa langsung menuju ke Sungai Bulango. 

Ia memperkirakan tinggi air saat banjir hampir mencapai dua meter, disertai arus yang sangat deras, sehingga menyebabkan kerusakan cukup luas di permukiman sekitar.

"Yang berderatan dengan rumah saya itu ada tiga rumah, terus dua rumah lagi ada di sebelah," lanjutnya.

Perempuan berusia 70 tahun itu mengaku keluarganya saat ini kesulitan untuk makan, karena seluruh peralatan memasak telah hanyut. 

Untuk memenuhi kebutuhan makan, mereka sementara mengandalkan bantuan dari kerabat.

"Tadi malam keluarga saya sudah pada lapar semua. Mau masak tidak alat-alat, untung ada ponakan suami saya yang mau antar makanan," tuturnya.

Meskipun bagian dapur rumahnya telah hanyut, Adrian dan keluarganya tetap memilih bertahan di rumah tersebut. 

Ia pun berharap adanya bantuan dari pemerintah, khususnya peralatan dapur agar mereka bisa kembali memasak.

"Ya terserah apa pemerintah yang bisa berikan, saya cuman berharap ada peralatan masak lebih dahulu," pungkasnya.