Survei Jakpat menunjukkan ada tujuh macam kesehatan mental yang dialami Gen Z pada tahun 2024. Jika kamu masuk Gen Z, apakah gangguan ini juga kamu rasakan?
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Tidak perlu debat untuk mengatakan Gen Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012 sebagai generasi yang melek teknologi dan penuh inovasi.
Namun, di balik itu terdapat tantangan besar yang mereka hadapi, terutama dalam hal kesehatan mental.
Survei terbaru yang dilakukan oleh Jakpat bertajuk Gen Z Characteristics and Behaviour mengungkapkan gambaran mendalam tentang kondisi kesehatan mental generasi ini.
Survei ini dilakukan pada tanggal 6-9 Desember 2024, melibatkan 1.155 responden Gen Z.
Berdasarkan temuan Jakpat, sebanyak 61 persen responden mengaku sering mengalami perubahan suasana hati.
Hal ini memengaruhi produktivitas dan hubungan sosial mereka sehari-hari.
Berikutnya ada 54 persen responden yang mengaku mengalami gangguan tidur.
Kemudian 38 persen responden mengalami masalah pengendalian emosi. Ini berdampak pada keputusan dan interaksi mereka sehari-hari.
Selanjutnya 37 persen responden mengalami kecemasan dan 29 persen mengalami trauma.
Masalah post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dialami 24 persen responden disusul Obsessive-Compulsive Disorder sebanyak 19 persen responden.
Jakpat menemukan beberapa faktor yang menjadi pemicu kesehatan mental Gen Z.
Pertama kekhawatir akan masa depan yang belum pasti, termasuk karir dan stabilitas hidup
Kedua, masalah keuangan. Gen Z merasa tekanan finansial, seperti biaya hidup yang tinggi dan kesulitan mengelola keuangan, juga berkontribusi menghadirkan stres dan kecemasan.
Ketiga, tekanan sosial. Gen Z sering merasa tertekan oleh ekspektasi sosial, baik dari keluarga, teman, maupun media sosial.
Keempat, ketidakmampuan mengendalikan situasi. Banyak dari merasa tidak memiliki kendali atas situasi yang mereka hadapi sehingga memicu perasaan tidak berdaya.
Kelima, kelebihan beban pekerjaan. Tuntutan pekerjaan yang berlebihan juga menjadi sumber stres bagi Gen Z.
Keenam, kewalahan. Banyak Gen Z yang menjadi responden merasa kewalahan dengan berbagai tanggung jawab yang harus mereka jalani.
Terakhir, tidak memiliki cukup waktu. Kurangnya waktu untuk istirahat, bersosialisasi, atau melakukan hobi juga menjadi pemicu stres.
Husnul Puhi
Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional