TikTok Logo X Logo
Logo
Human Interest Story

8 Tahun Jualan Ikan Fufu dengan Kursi Roda, Kisah Bapak Difabel di Gorontalo Berjuang Hidupi Keluarga

$detailB['caption'] Ferdy Gionte setiap hari jajakan ikan fufu miliknya di atas kursi roda (Istimewa)

Keterbatasan bukan alasan pria difabel di Gorontalo ini untuk tidak berbisnis. Dari atas kursi roda, dia memutar kehidupannya jadi lebih baik.

***

BERINTI.ID, Bone Bolango - Di sudut jalanan Desa Talulobutu, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, seorang pria bernama Ferdy Gionte menjadi perhatian warga sekitar. 

Di atas kursi rodanya, pria berusia 40 tahun itu dengan sabar menawarkan ikan fufu, hasil laut khas Gorontalo yang telah diasapi kepada setiap orang yang lewat. 

Meski keterbatasan fisik telah menempatkannya di kursi roda selama bertahun-tahun, semangatnya untuk mencari nafkah tak pernah padam.

Tiap pagi, Ferdy keluar dari rumahnya untuk menjual ikan fufu segar. 

Kondisi jalanan untuk mencari pembeli mungkin terkesan sederhana bagi sebagian orang.

Namun, bagi Ferdy, hal itu adalah medan perjuangan sehari-hari. 

Di bawah terik matahari atau bahkan hujan deras, ia tetap berusaha menjajakan dagangannya, dengan satu tujuan utama untuk menghidupi keluarganya.

Ferdy menyandan status difabel sejak beberapa tahun lalu akibat penyakit yang menyerang sistem syarafnya karena kecelakaan. 

Namun, ia menolak untuk menyerah pada keadaan. 

Ikan fufu yang ia jual menjadi harapan dan sumber utama penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Dengan hasil penjualan yang tak seberapa, Ferdy bisa membeli bahan pangan, membayar sekolah anaknya, dan memenuhi keperluan keluarga lainnya.

"Sudah lama saya di atas kursi roda, sejak kecelakaan pada beberapa tahun yang lalu," ucapnya saat ditemui di lapak dagangannya, Senin 4 November 2024.

Saat menjajakan dagangannya, Ferdy tak pernah kehilangan senyumnya. 

Ia justru merasa bangga karena bisa tetap mandiri dan tak bergantung pada belas kasihan orang lain. 

"Selama masih bisa bergerak, saya akan terus bekerja. Ini adalah tanggung jawab saya sebagai kepala keluarga," ujarnya dengan tersenyum. 

Telah 8 tahun lamanya dari 2017 lalu, Ferdy menggeluti bisnis produk perikanan di Gorontalo itu. 

Ia mengakui dalam menjajakan dagangannya itu memiliki kendaa utama yakni pemasaran. 

Ia hanya mampu memasarkan dagangannya melalui sosial media facebook. 

"Paling susah itu memasarkan dagangan. Dulu saya sering live di facebook, sekarang sudah tidak lagi, hanya menunggu orang yang datang dan posting di fb," imbuhnya. 

Tiap harinya, Ferdy mampu menjual ikan fufu sampai 100 kiloan lebih. Untuk harga perekornya variatif, mulai dari Rp10 - Rp35 ribu. 

Jadi intinya, kisah Ferdy Gionte ini patut menjadi contoh bagi pelaku-pelaku usaha yang mudah menyerah. Di tengah keterbatasan, Ferdy tetap berdiri tegar, dengan harapan dan cinta untuk keluarga. Kisahnya menjadi inspirasi bagi siapa saja yang melihatnya, bahwa selama ada kemauan, tidak ada yang tidak mungkin. 


×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp