Pekerja dengan status informal jadi tantangan bagi pemerintah saat ini. Di Gorontalo lebih dari 90 persen warganya berstatus pekerja informal di sektor pertanian.
BERINTI.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kebanyakan orang Gorontalo berstatus sebagai tenaga kerja informal di sektor pertanian.
Berdasarkan data yang dirilis BPS pada 20 Agustus lalu, jumlah tenaga kerja informal Gorontalo di sektor pertanian tahun 2023 sebesar 90,5 persen.
Angka ini naik jika dibandingkan dengan tahun jumlah tenaga kerja informal di sektor pertanian 2021 dan 2022.
Di tahun 2021, jumlah tenaga kerja informal di sektor pertanian Gorontalo sebesar 90,50 persen.
Sedangkan di tahun 2022 naik menjadi 90,92 persen.
Masih dari data BPS, sektor pertanian masih menjadi penyumbang tenaga kerja informal terbesar di Indonesia.
Sejak tahun 2013, proporsi penduduk yang bekerja di sektor pertanian tidak pernah bergeser dari angka 88 persen.
Di tahun 2023, persentasi tenaga kerja informal di sektor pertanian mencapai 88,42 persen.
Data BPS juga mencatat bahwa sektor pertanian menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja kerja terbesar dibanding sektor lain dengan persentase 29,96 persen.
Namun, yang menjadi tantangan ialah meski sektor pertanian menjadi motor perekonomian Indonesia, produktivitasnya justru lebih rendah.
Menurut BPS hal ini disebabkan oleh banyak pekerja informal di sektor pertanian yang berlatar belakang pendidikan sekolah dasar (SD).
Persentase tenaga kerja informal di sektor pertanian tahun 2023:
1. Kalimantan Utara: 80,60%
2. Sulawesi Utara: 87,17%
3. Sulawesi Tengah: 92,25%
4. Sulawesi Selatan: 92,59%
5. Sulawesi Tenggara: 94,28%
6. Gorontalo: 92,02%
7. Sulawesi Barat: 95,49%
8. Maluku: 94,11%
9. Maluku Utara: 95,25%
10. Aceh: 84,17%
11. Sumatera Utara: 80,62%
12. Sumatera barat: 88,85%
13. Riau: 66,78%
14. Jambi: 77,15%
15. Sumatera Selatan: 82,37%
16. Bengkulu: 90,44%
17. Lampung: 91,25%
18. Bangka Belitung: 69,88%
19. Kepulauan Riau: 79,98%
20. DKI Jakarta: 59,72%
21. Jawa Barat: 87,89%
22. Jawa Tengah: 91,31%
23. DI Yogyakarta: 97,05%
24. Jawa Timur: 91,48%
25. Banten: 89,07%
26. Bali: 92,79%
27. Nusa Tenggara Barat: 97,38%
28. Nusa Tenggara Timur: 98,20%
29. Kalimantan Barat: 79,02%
30. Kalimantan Tengah: 66,50%
31. Kalimantan Selatan: 82,76%
32. Kalimantan Timur: 77,93%.
Jadi intinya: Di Gorontalo masih banyak pekerja informal di sektor pertanian. Ini jadi tantangan pemerintah ke depan.