TikTok Logo X Logo
Logo
Hulonthalo

Anaknya Disanksi Pindah Sekolah, Ayah Korban Kekerasan Siswa di Gorontalo Layangkan 2 Tuntutan

Interview with microphones Ghufron Suratman menunjukkan surat keputusan sekolah terkait sanksi anaknya (Husnul Puhi/berinti.id)

Orang tua korban kekerasan siswa di SMKN 1 Kota Gorontalo buka suara terkait sanksi pindah sekolah terhadap anaknya.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Korban kekerasan siswa di SMKN 1 Kota Gorontalo mendapat sanksi pindah sekolah.

Menanggapi hal itu, orang tua korban, Ghufron Suratman mengaku tak keberatan.

Namun, Ghufron berharap anaknya tetap mendapatkan hak pendidikan yang sama di sekolah lain.

"Saya sebagai orang tua korban tidak masalah dengan itu. Saya menerima karena itu memang kesalahan anak saya," kata Ghufron.

"Yang penting hak anak kami untuk mendapatkan pendidikan di tempat lain itu tidak dihalangi," sambungnya.

Layangkan 2 tuntutan

Kasus kekerasan siswa ini sempat menjadi perhatian publik di Gorontalo.

Alasannya, kasus ini bersumber dari minuman keras yang dikonsumsi pelaku maupun korban di lingkungan sekolah.

Ghufron sendiri menginginkan permasalahan yang terjadi di SMKN 1 Kota Gorontalo harus selesai sampai ke akar-akarnya.

Entah itu masalah kekerasan antar siswa hingga masuknya minuman keras di lingkungan sekolah.

"Yang menjadi tuntutan saya sekarang ada dua, yakni perilaku kekerasan di sekolah musti dituntaskan, dan sekolah harus mengusut sumber minuman keras itu dari mana, itu yang perlu diselesaikan," tuturnya.

Disanksi pindah sekolah

Sebelumnya pihak sekolah telah menjatuhkan snksi pindah sekolah kepada empat pelaku dan satu korban dalam kasus ini.

Kelima siswa dinilai telah melakukan pelanggaran tingkat tinggi karena mengonsumsi minuman keras di lingkungan sekolah.

"Sebenarnya sanksinya dikeluarkan, tetapi kita masih punya pertimbangan untuk hanya dipindahkan," kata Sumitro Panto, Kepala Sekolah SMKN 1 Limboto.

Jadi intinya, orang tua korban tak keberatan dengan sanksi yang diberikan kepada anaknya. Cuma, masalah kekerasan harus diproses, dan sekolah harus telusuri dari mana miras itu masuk.
  


×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp