Dana pembangunan masjid kampus 2 IAIN Gorontalo sampai sekarang belum jelas di kemanakan. Bahkan Rektor IAIN Gorontalo saja tidak tahu ada pungutan sumbangan pembangunan masjid kampus 2.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Rektor IAIN Gorontalo, Zulkarnain Suleman mengaku tidak tahu soal pungutan uang pembangunan masjid kampus 2 IAIN Gorontalo.
Sebagaimana diketahui, dana pembangunan masjid kampus 2 IAIN Gorontalo menjadi salah satu tuntutan mahasiswa dan dosen dalam demo.
Dalam demo terungkap bahwa selama ini kampus selalu memungut sumbangan pembangunan masjid dari mahasiswa maupun alumni dengan besaran berbeda-beda.
Namun, wujud masjid kampus 2 IAIN Gorontalo belum juga terlihat hinggasekarang.
Zulkarnain justru mempertanyakan tuntutan dana pembangunan masjid kampus 2 yang disuarakan Asosiasi Dosen penyelamat kampus IAIN Gorontalo dalam demo.
Bahkan, Zulkarnain menyebut beberapa dosen yang turun aksi demo justru menentang beberapa keputusan kampus sekalipun itu berbau ibadah.
"Saya juga heran ada yang bicara soal dana masjid. Saya ini terus terang merasa miris. Kami mau buat surat keputusan pemotongan baznas oleh orang-orang itu," kata Zulkarnain saat dikonfirmasi di ruangannya.
"Kemudian soal kurban. Bahkan untuk ibadah saja diprotes orang-orang itu. Kemudian bicara dana masjid, dana masjid dari mana?" sambungnya.
Terkait sumbangan mahasiswa yang katanya sudah berlangaung cukup lama, Zulkarnain justru tidak tahu.
Justru dia akan mengambil tindakan tegas jika mendapati ada orang-orang tertentu yang sengaja melakukan pungutan itu tanpa sepengetahuannya.
"Kalau [pungutan] itu saya tidak tahu. Kalau itu ada saya akan tindaki. Siapa yang melakukan itu saya tidak tahu," ungkapnya.
Zulkarnain melanjutkan bahwa sejauh iniada donatur yang menyokong pembangunan masjid kampus 1 IAIN Gorontalo.
Berkaca dari situ, Zulkarnain berniat membangun masjid di kampus 2 dengan menggunakan dana donatur.
Bahkan sejumlah wartawan yang mewawancarai Zulkarnain juga diminta menjadi donatur pembangunan masjid kampus 2.
"Sejauh ini ada satu donatur yang membangun masjid ini [masjid kampus 1]. Kalau di kampus 2, di zaman saya ini, kita kan menuju UIN, panitia buat masjid tidak berdasarkan master plan," ungkapnya.
"Nah, kita tinjau kembali itu [master plan]. Kalau tetap disitu nanti kita carikan donatur dari masyarakat, termasuk saudara-saudara ini bisa bantu kami bangun masjid itu," kata Zulkarnain kepada wartawan.