Indonesia telah menyatakan keinginannya untuk bergabung menjadi anggota BRICS. Apa itu BRICS? Simak penjelasannya berikut ini.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Menteri Luar Negeri, Sugiono menyatakan jika Indonesia siap bergabung dengan keanggotaan BRICS.
Hal itu disampaikan saat Sugiono menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia, Kamis, 24 Oktober 2024 kemarin.
Sugiono mengungkapkan keinginan Indoensia bergabung BRICS muncul karena tujuan BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih Probowo-Gibran 2024-2029.
Selain itu, bergabungnya Indonesia ke dalam keanggotaan BRICS sebagai wujud politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif.
"Kita juga melihat prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih," ujar Sugiono.
Lalu apa itu BRICS yang bikin Indonesia kepincut gabung?
BRICS adalah blok ekonomi yang terdiri dari negara-negara berkembang.
Nama BRICS diambil dari inisial negara-negara anggotanya, sekaligus pencetus utama kerja sama ini, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Menurut laman resmi Council on Foreign Relations, BRICS berperan dalam mengoordinasikan dan memperkuat kerja sama ekonomi di antara negara-negara berkembang.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan produktivitas ekonomi mereka agar mampu bersaing dengan negara-negara maju.
Saat ini, ekonomi global masih didominasi oleh negara-negara maju dari kawasan Eropa, Amerika, dan sebagian Asia.
Pada awalnya, blok ekonomi ini dikenal sebagai BRIC. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Jim O'Neill dari Goldman Sachs dalam risetnya yang dirilis pada 2001.
Dalam riset tersebut, O'Neill memprediksi bahwa ekonomi Brasil, Rusia, India, dan China akan mampu sejajar dengan negara-negara G7.
Berdasarkan riset tersebut, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menginisiasi pertemuan dengan Brasil, India, dan China pada tahun 2009 untuk memperkuat kerja sama ekonomi agar prediksi O'Neill menjadi kenyataan.
Hasil dari pertemuan tersebut adalah berdirinya BRIC secara resmi, yang ditandai dengan diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama dalam sejarah blok ini, dengan Rusia sebagai inisiator utama.
Setahun kemudian, pada 2010, Afrika Selatan bergabung ke dalam blok ini atas undangan dari China.
Dengan bergabungnya Afrika Selatan, nama BRIC pun berubah menjadi BRICS seperti yang dikenal hingga kini.