Seorang ibu Bhayangkari di Boalemo janji untung besar lewat arisan, tapi kini justru macet. Peserta dari Gorontalo hingga Sulteng kebingungan. Polisi bantah ini arisan bodong, hanya ‘macet’ karena banyak yang belum bayar.
***
BERINTI.ID, Boalemo - Seorang ibu Bhayangkari (istri polisi) di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, diduga mengelola arisan dengan janji keuntungan besar yang menarik banyak peserta.
Puluhan warga dari berbagai daerah, termasuk Gorontalo hingga Sulawesi Tengah (Sulteng), diketahui telah bergabung dalam arisan tersebut.
Informasi mengenai arisan ini mencuat di media sosial Facebook. Berdasarkan pengakuan sejumlah peserta, ibu Bhayangkari tersebut menawarkan imbal hasil tinggi dalam waktu singkat.
Nilai setoran bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Salah satu tawaran yang disampaikan adalah dengan menyetor Rp500 ribu, peserta dijanjikan keuntungan hingga Rp5 juta per bulan.
Sementara untuk setoran sebesar Rp1 juta, peserta bisa mendapatkan imbal hasil Rp10 juta, apabila namanya keluar dalam undian arisan.
Kepercayaan peserta awalnya muncul karena status pengelola sebagai istri anggota polisi, yang dinilai memiliki kredibilitas.
Namun belakangan, arisan tersebut mengalami kemacetan, sehingga banyak peserta mulai meragukan kelanjutannya.
Bukan Bodong, tapi Macet
Menanggapi isu yang berkembang, Wakapolres Boalemo, Kompol Afandi Nurkamiden, memberikan klarifikasi pada Kamis, 31 Juli 2025.
Ia menegaskan bahwa arisan tersebut bukanlah arisan bodong seperti yang ramai diberitakan, melainkan hanya arisan yang mengalami kemacetan.
"Ini arisan biasa, bukan arisan bodong. Hanya saja ada potongan administrasi. Masalah muncul karena beberapa peserta tidak melunasi kewajibannya sehingga arisan tidak berjalan lancar, atau macet," ujar Afandi saat dikonfirmasi di Polres Boalemo.
Afandi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memanggil ibu Bhayangkari beserta suaminya untuk dimintai klarifikasi.
Dari hasil pertemuan tersebut, sang istri polisi menyatakan siap bertanggung jawab. Ia bahkan berencana menjual rumah pribadi dan mengajukan pinjaman bank untuk mengembalikan dana para peserta.
"Setelah kami tanyakan, yang bersangkutan telah berusaha menghubungi peserta yang belum membayar, tetapi banyak yang sulit dihubungi, bahkan ada yang menghilang. Kondisi ini yang menyebabkan arisan macet," tambah Afandi.
Hingga saat ini, Polres Boalemo belum menerima laporan resmi terkait dugaan penipuan dalam kasus ini, meskipun informasi mengenai arisan tersebut telah ramai diperbincangkan di media sosial.
Kepolisian pun mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam mengikuti arisan atau kegiatan serupa yang menjanjikan keuntungan tinggi dalam waktu singkat, karena berpotensi menyebabkan kerugian finansial.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.