Badai PHK di Indonesia Mengerikan, 80 Orang Kehilangan Pekerjaan Sepanjang 2024

PHK di Indonesia bisa dibilang mengerikan. Begitu kata Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Noel. Pasalnya, 80 ribu orang diprediksi akan kehilangan pekerjaan di penghujung tahun 2024.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Gelombang Pengakhiran Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia jadi preseden buruk di akhir tahun 2024.

Menurut Kemnaker akan ada 80 ribu pekerja yang akan ter-PHK tahun 2024.

"80.000-an lah, ya (pekerja kena PHK sepanjang 2024)," kata Noel sebagaimana dikutip Goodstats dari Kompas.

Sampai dengan November 2024, Kemnaker mencatat jumlah pekerja yang ter-PHK sebanyak 67.870 orang.

Angka ini jadi yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.

Pada tahun 2022, jumlah pekerja yang ter-PHK sebanyak 25.114 orang.

Angka ini naik menjadi 64.855 pada tahun 2023.

Nah, di tahun 2024, jumlah 67.870 itu diprediksi bakal menembus 80.000 karena ada 60 perusahaan yang akan melakukan PHK kepada karyawannya.

"Kemarin saya diskusi dengan beberapa kawan-kawan, ada sekitar 60 perusahaan yang akan melakukan PHK. Ini kan mengerikan sekali gitu loh," kata Noel.

Angka PHK per bulan

Sepanjang 2024, Kemnaker mencatat bulan Juli jadi waktu PHK paling banyak di Indonesia.

Adapun jumlah tenaga kerja yang ter-PHK pada bulan Juli sebanyak 10.799 orang.

Berdasarkan data Pusat Analisis Keparlemenan Badan Keahlian Setjen DPR RI ada tiga sektor paling banyak melakukan PHK.

Tiga industri dimaksud ialah  industri pengolahan (termasuk industri tekstil) sebanyak lebih dari 28.000 pekerja, sektor jasa lebih dari 15.000 pekerja, dan sektor perdagangan bebas lebih dari 8.000 pekerja.

Tren jumlah tenaga kerja ter-PHK per bulan

Januari: 3.332 orang

Februari: 4.362 orang

Maret: 4.701 orang

April: 6.434 orang

Mei: 8.393 orang

Juni: 4.842 orang

Juli: 10.799 orang

Agustus: 3.377 orang

September: 8.160 orang

Oktober: 9.547 orang

November: 3.923 orang