Ballon d'Or 2024 Jadi Milik Rodri, Vinicius Junior Mau Jadi Lebih Jago 10 Kali Lipat

Ballon d'or 2024 digadang-gadang akan menjadi milik Vinicius Junior. Sayangnya, pemain Real Madrid itu kalah bersaing dengan bintang Manchester City, Rodri.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Vinicius Junior gagal meraih trofi Ballon d'Or tahun 2024. Ia kalah dengan Rodri.

Vinicius memang digadang-gadang menjadi pemenang trofi bola emas tahun ini. 

Itu karena bintang Timnas Brasil itu sukses mendaratkan tiga trofi ke lemari Real Madrid.

Pada musim 2023/2024, Vinicius membawa Real Madrid menjadi kampiun La Liga, Piala Super Spanyol, dan Liga Champions.

Apalagi, jika mengacu pada kriteria penilaian berdasarkan performa pemain dalam rentang waktu 1 Agustus 2023 hingga 31 Juli 2024, Vini memang layak memenangi Ballon d'Or.

Akan tetapi, kenyataan berkata lain. Bola emas tahun ini malah menjadi milik Rodri, yang sukses bersama Manchester City baik di Liga Inggris, Piala Dunia Amtarklub, hingga Liga Champions.

Selain itu, Rodri juga sukses membawa Timnas Spanyol merajai Euro 2024.

Inilah kenapa, Rodri didapuk menjadi perain Ballon d'Or ke-68 sepanjang penghargaan ini berlangsung.

Setelah mengetahui dirinya gagal mendapat trofi Ballon d'or tahun ini, Vinicius memberikan respon menohok.

Lewat akun X pribadinya, Vinicius bilang ingin berlatih 10 kali lipat agar lebih baik dari musim ini.

"Saya akan melakukannya 10 kali lipat jika harus begitu. Mereka belum siap," tulis Vinicius di akun X pribadinya, Selasa, 29 Oktober 2024.

Tak cuma Vinicius yang bereaksi atas trofi Ballon d'Or yang jadi milik Rodri.

Sejumlah pemain dan mantan pemain Real Madrid juga memberikan reaksinya.

Seperti Benzema dan Toni Kroos yang menganggap pemain 24 tahun jauh lebih pantas memenangkan Ballon d'or tahun ini.

Real Madrid secara keseluruhan juga tak terima dengan hasil ini.

Mereka bahkan membatalkan perjalanan menuju Paris.

Mereka menilai, jika bukan Vinicius, rekannya di Real Madrid, Dani Carvajal yang pantas menerimanya.

Pembatalan keberangkatan juga disebut bentuk protes terhadap UEFA karena tidak menghargai Real Madrid sebagai tim terbaik di dunia.