Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) meyakini bahwa pembentukan ekosistem ekonomi syariah bisa meningkatkan perekonomian di Gorontalo.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Dibentuknya ekosistem ekonomi syariah membuat KPwBI Gorontalo yakin perekonomian di Provinsi Gorontalo bisa meningkat.
Hal itu disampaikan Kepala KPwBI Gorontalo, Bambang Satya Permana.
Menurutnya, prinsip ekonomi syariah memiliki nilai keadilan, gotong royong, kolaborasi, kebaikan, serta pembangunan yang inklusif, dan berkelanjutan karena bersifat universal.
Untuk memperkuat peran dan kontribusi ekonomi syariah bagi perekonomian di Gorontalo, KPwBI Gorontalo berkolaborasi dengan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), dan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) Provinsi Gorontalo
Bambang bilang dalam ekosistem ekonomi syariah ada tiga program utama yakni implementasi Program Ekonomi Keuangan Syariah Masuk Sekolah (POSKO), digitalisasi Pondok Pesantren dan rumah ibadah melalui perluasan penggunaan QRIS, dan pengembangan kantin halal di lingkungan pesantren dan madrasah.
"Tiga program kerja ini merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan KDEKS, Kanwil Kementerian Agama dan HEBITREN Provinsi Gorontalo," ungkap Bambang.
Bambang berharap ekosistem ekonomi syariah di Gorontalo akan terus bergulir dengan program kerja dari seluruh anggota KDEKS agar terbentuk ekosistem yang saling mendukung dan bersinergi.
"Dengan demikian Ekosistem Ekonomi Syariah dapat menjadi jembatan bagi Gorontalo Maju dan Sejahtera," imbuhnya.
Peluncuran Ekosistem Ekonomi Syariah berlangsung di Pondok Pesantren Hubulo, Kabupaten Bone Bolango Jumat, 14 Maret 2025 sore hari.
Acara ini dihadiri hampir 1000 santri dari tiga pesantren yang berada di Kabupaten Bone Bolango dan sekitarnya.
Kehadiran santri menjadi simbol keterlibatan aktif pesantren dalam membangun kemandirian ekonomi syariah.
"Ke depan, bahan ajar Ekonomi Keuangan Syariah yang disusun oleh Kanwil Kementerian Agama bersama Bank Indonesia dan guru-guru madrasah, akan diperkuat dengan praktek kewirausahaan bagi santri," katanya.
"Sehingga, diharapkan akan lahir banyak pelaku usaha syariah baru dari lulusan pesantren" tambahnya.
Edukasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran santri terhadap pentingnya rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.
Admin