TikTok Logo X Logo
Logo
Hulonthalo

Begini Situasi Rumah yang Dihuni Terduga Teroris di Gorontalo Usai Penangkapan Densus 88

Interview with microphones Sumber foto: Husnul Puhi, Berinti.id - Tampak rumah yang dihuni terduga teroris di Gorontalo, Rabu 4 September 2024

Rumah yang sebelumnya dihuni oleh terduga teroris di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo kini tampak sepi usai penangkapan Densus 88 Mabes Polri. Meski begitu, satu jendela di bagian samping rumah terlihat masih terbuka. Kepala Desa Mongolato mengungkapkan bahwa terduga teroris tidak pernah terdaftar sebagai penduduk desa, dan tidak ada laporan resmi mengenai keberadaannya di rumah tersebut.

BERINTI.ID, Gorontalo - Rumah yang sebelumnya dihuni oleh terduga teroris di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Gorontalo, kini tampak sepi.

Pantauan Berinti.id, rumah besar dan cukup mewah itu tampak satu jendela yang terbuka di bagian samping.

Hal itu menandakan bahwa rumah tersebut masih ada penghuninya meski sebelumnya dilakukan penggerebekan oleh Densus 88 Mabes Polri untuk menangkap terduga teroris.

Meski begitu, pintu rumah itu tampak tertutup rapat dan pagar rumah dipalang dengan bambu.

Menurut warga sekitar rumah tersebut telah dibangun sejak 5 tahun lalu. Pemilik rumah dikenal ramah dengan penduduk setempat.  

Kepala Desa Mongolato, Yasir Hasania mengungkapkan, bahwa pihaknya tak pernah mencatatkan identitas terduga teroris itu di wilayahnya.

"Yang bersangkutan adalah pendatang dan tidak tercatat sebagai penduduk di desa kami," ungkap Yasir saat ditemui di Kantor Desa Mongolato, Rabu 4 September 2024 siang hari.

Kata dia, terduga teroris itu juga tak pernah datang ke kantor desa untuk melaporkan dirinya akan bermukim lama di desa tersebut.

Begitupun pemilik rumah yang ditinggali oleh terduga teroris itu, tak memiliki inisiatif untuk melaporkan ke aparat desa kalau rumahnya itu akan ditingali oleh pendatang dengan Waktu yang lama.

"Pemilik rumah juga tidak berinisiatif untuk melaporkan bahwa ada orang lain datang dan menetap di rumah tersebut," timpalnya.

Diketahui, keberadaan terduga teroris itu bermukim di desa tersebut sejak sebelum bulan Ramadan tahun ini.

Teroris itupun tinggal bersama keluarganya yakni isteri dan satu orang anaknya.

"Hanya pemilik rumah saja yang terdata identitas penduduknya di kami," lanjut Yasir.

Kemudian, Yasir juga menjelaskan terkait keseharian terduga teroris itu. Di mana tak pernah berinteraksi dengan tetangga maupun masyarakat sekitar.

"Orangnya itu tidak pernah berinteraksi dengan warga sekitar. Tidak diketahui apa aktivitas keseharian yang bersangkutan," tandasnya.

Jadi intinya, situasi ini menimbulkan kekhawatiran oleh masyarakat setempat. Mereka juga mempertanyakan siapa sebenarnya pendatang yang tinggal di rumah tersebut, serta apa yang mungkin terjadi di balik dinding-dinding yang tampak sunyi itu. (*)


×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp