Kapolres Ngada non-aktif, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja tega melakukan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur. Tak cuma itu dia juga merekam tindakannya lalu menjualnya.
***
BERINTI.ID, Jakarta - Tiga anak di bawah umur menjadi korban kekerasan seksual Kapolres Ngada non-aktif, Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.
Tidak sampai disitu, AKBP Fajar juga merekam aksinya, dan menjualnya ke situs porno Australia.
Bagaimana bisa terungkap?
Menyitir keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTT, Kombes Patar Silalahi di detik.com, kasus ini terbongkar setelah video asusila AKBP Fajar bocor di Australia.
Patar bilang video asusila AKBP Fajar diambil oleh Polisi Federasi Australia dan dilaporkan ke Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri.
Selanjutnya Divhubinter mengirim surat ke Polda NTT yang berisi dugaan kekerasan seksual yang dilakukan anggota Polri.
Penyelidikan
Berdasarkan surat itu, Ditreskrimum Polda NTT langsung melakukan penyelidikan dengan mendatangi hotel yang diduga menjadi lokasi pencabulan.
Selain itu, polisi juga memeriksa tujuh orang saksi, termasuk pihak hotel. Hasilnya, polisi menemukan adanya tindakan kekerasan seksual terhadap anak yang dilakukan AKBP Fajar.
Dipatsus
Saat ini AKBP Fajar sedang menjalani sanksi penempatan khusus (Patsus) di Mabes Polri. Sanksi itu mulai dijalani sejak akhir Februari kemarin.
AKBP Fajar diperiksa Bidpropam Polda NTT pada 20 Februari 2025 dan dibawa ke Mabes Polri empat hari setelah pemeriksaan Propam.
Sumber: Detik.com