Harga beras yang terus meroket memicu lonjakan inflasi di Gorontalo. Pemerintah bergerak cepat dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di sejumlah titik untuk menekan harga dan menjaga daya beli masyarakat.
***
BERINTI.ID, Gorontalo – Harga beras di Provinsi Gorontalo tembus Rp17 ribu per kilogram, menjadikannya salah satu penyumbang terbesar inflasi di daerah ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 Agustus 2025, inflasi Gorontalo tercatat 3,12 persen Year on Year (yoy) dengan inflasi bulanan persen Month to Month (mtm). Dari data tersebut, beras menjadi kontributor utama inflasi.
Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia, harga beras agregat di Gorontalo per 8 Agustus 2025 mencapai Rp17 ribu/kg.
Untuk kualitas medium dijual Rp16.500/kg, sedangkan kualitas premium Rp17.500/kg.
Ekonom Yunior Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Gorontalo, Rafid Farhan, menyebutkan ada empat faktor pemicu inflasi di daerah.
"Terdapat empat hal yang menjadi penyebab terjadinya inflasi di daerah, yakni permintaan barang/jasa naik dan pasokan terbatas, biaya produksi naik, harga barang impor naik, dan ekspektasi masyarakat yang memperkirakan harga naik," jelas Rafid pada kegiatan Capacity Building KPwBI Gorontalo di Yogyakarta, Selasa (12/8/2025).
Dampak Inflasi di Masyarakat
Warga perlu mengetahui terkait dampak inflasi di suatu daerah. Sebab, inflasi ini bisa memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, seperti dilansir dari cnbcindonesia.com.
Pertama, inflasi tinggi bisa menyebabkan pendapatan riil masyarakat semakin turun, sehingga standar hidup dari masyarakat juga akan turun dan pada akhirnya orang miskin akan semakin bertambah.
Kedua, jika inflasi tidak menunjukkan kestabilan akan menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.
Ketiga, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.
Keempat, kestabilan harga memiliki peran penting dalam mendukung upaya menjaga stabilitas sistem keuangan.
Gerakan Pangan Murah Jadi Andalan Pemerintah
Untuk mengendalikan harga, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Dinas Ketahanan Pangan se-Provinsi Gorontalo, Perum Bulog Cabang Gorontalo, dan KPwBI menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menyediakan beras SPHP seharga Rp12 ribu/kg.
GPM ini rencananya akan berlangsung selama sepekan di beberapa lokasi.
"Untuk GPM ini kita akan gelar selama satu minggu, nanti kita lihat perkembangannya, kalau memang belum stabil kita akan gelar terus menerus sampai harga beras stabil," kata Pinca Bulog Cabang Gorontalo, La Ode Suleman Ngkalusa.
Setiap titik GPM menyiapkan stok 2 ton beras SPHP. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WITA, dan warga diimbau hadir lebih awal.
Selain melalui GPM, beras SPHP juga tersedia di Kantor Bulog Cabang Gorontalo, Gudang Bulog Talumolo, Gudang Bulog Bongo Nol, Gudang Bulog Marisa Selatan, Rumah Pangan Kita (RPK), dan pengecer resmi di berbagai pasar.
Jadwal GPM di Gorontalo
Sabtu, 9 Agustus: Pasar Sidomulyo (Boliyohuto), Kantor Desa Dumbayabulan (Suwawa Timur), Kantor Desa Pangi (Suwawa Timur)
Minggu, 10 Agustus: Pasar Tibawa (Tibawa), Lapangan Olahraga (Dulupi)
Senin, 11 Agustus: Pasar Puncak (Pulubala)
Selasa, 12 Agustus: Pasar Karya Baru (Asparaga), Desa Dulupi (Dulupi)
Rabu, 13 Agustus: Pasar Pulubala (Pulubala), Pasar Rabu (Paguyaman Pantai)
Kamis, 14 Agustus: Pasar Sukamakmur (Tolangohula), Pasar Kamis (Tilamuta)
Jumat, 15 Agustus: Pasar Yosonegoro (Limboto Barat), Pasar Minggu (Tilamuta).
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.