TikTok Logo X Logo
Logo
Hulonthalo

Bukan karena Antraks, Pemerintah Duga Sapi Mati Mendadak di Paguyaman Keracunan 

Interview with microphones Pemerintah menduga penyebab puluhan sapi di Paguyaman mati mendadak karena keracunan (Husnul Puhi/berinti.id)

Bidang Peternakan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo telah menelusuri penyebab puluhan ekor sapi mati mendadak di Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo. Mereka memastikan tak ada tanda-tanda penyakit antraks dalam kasus ini.

*** 

BERINTI.ID, Boalemo - Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo memastikan penyebab kematian mendadak puluhan ekor sapi di Desa Mustika, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo, bukan karena antraks. 

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Averus Zainudin.

Averus bilang sesuai hasil penyelidikan timnya di lapangan tidak ditemukan tanda-tanda antraks. 

"Hari ini tim kami sudah ada yang mengecek langsung ke lokasi dan dipastikan tidak ada tanda-tanda penyakit antraks," ungkap Averus saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat 1 November 2024.

Pernyataan tersebut diharapkan bisa meredam kekhawatiran warga yang sempat cemas dengan kemungkinan adanya penyebaran penyakit menular ini. 

Averus menegaskan bahwa pihaknya akan terus mencari tahu penyebab pasti dari kematian puluhan ekor sapi tersebut.

"Kami belum tahu secara pasti apa penyebab kematian sapi-sapi tersebut, yang pastinya menurut keterangan tim kami yang mengecek langsung di lokasi tidak ada antraks," tegasnya. 

Selain itu, ia juga mengimbau para peternak di wilayah Paguyaman dan sekitarnya untuk tetap waspada serta segera melaporkan jika kasus serupa terulang lagi. 

Sementara pemerintah, kata dia akan terus memantau situasi dan mengambil langkah pencegahan.

"Yang pastinya kami juga akan terus langsung untuk mengecek ke lokasi, dan mencari tahu secara pasti apa penyebabnya. Bisa jadi juga mungkin keracunan," timpalnya.

Perlu diketahui, menurut laporan warga setempat, sapi-sapi tersebut ditemukan mati tanpa gejala atau tanda-tanda penyakit yang jelas. 

Kematian mendadak ternak ini memicu kekhawatiran masyarakat akan kemungkinan adanya wabah penyakit menular yang dapat berdampak pada ternak lain, atau bahkan kesehatan manusia di sekitarnya.

Beberapa warga juga ada yang menduga, bahwa kematian puluhan ekor sapi itu karena diracuni oleh orang yang tak bertanggung jawab. 

Terlihat dari kondisi sapi yang mati mengeluarkan busa dari mulut, punggung luka-luka, dan perut membengkak. 

Jadi intinya, pemerintah diharapkan bisa mengungkap penyebab kematian puluhan ekor sapi di wilayah tersebut. Jika bukan antraks, mungkinkah kematian sapi itu diracun? Kita tunggu saja penjelasan lebih lanjut dari otoritas berwajib.


×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp