TikTok Logo X Logo
Logo
Politik

Bukan Sekadar Teori, Jurusan PPI IAIN SMART Terlibat Bangun Partisipasi Pemilih di Gorontalo

$detailB['caption'] Ketua Jurusan PPI IAIN SMART, Hendra Yasin (kiri) menghadiri undangan podcast milik KPU Gorut yang membahas terkait Strategi Efektif Mendorong Partisipasi Publik untuk Pemilihan Berkelanjutan (istimewa)

Jurusan Pemikiran Politik Islam (PPI) IAIN Sultan Amai Gorontalo atau IAIN SMART mulai terlibat langsung dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih di Gorontalo, menegaskan peran kampus sebagai agen perubahan yang berdampak nyata bagi penguatan demokrasi.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Jurusan PPI IAIN SMART tak ingin berhenti pada kajian teoritik. Jurusan ini mulai terlibat langsung dalam mendorong peningkatan partisipasi pemilih sebagai bagian dari komitmen kampus berdampak.

Salah satu bentuk kontribusi itu ditunjukkan melalui keterlibatan Ketua Jurusan PPI IAIN SMART, Hendra Yasin, dalam podcast di kanal Youtube milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo Utara, Serambi Demokrasi. 

Podcast tersebut mengangkat tema Menciptakan Sinergi: Strategi Efektif Mendorong Partisipasi Publik untuk Pemilihan Berkelanjutan.

Dalam diskusi tersebut, Hendra menekankan bahwa rendahnya partisipasi pemilih tidak dapat dilepaskan dari lemahnya relasi antara masyarakat, kandidat, dan penyelenggara pemilu. 

Menurut dia, pendekatan prosedural semata tidak cukup untuk menggerakkan warga datang ke tempat pemungutan suara.

"Cara meningkatkan partisipasi pemilih adalah dengan mengidentifikasi apa yang benar-benar menjadi keinginan dan kebutuhan masyarakat. Demokrasi tidak bisa hanya berhenti pada tahapan teknis, tetapi harus menyentuh persoalan riil warga," kata Hendra dalam Podcast.

Dosen lulusan pascasarjana Universitas Gadjah Mada itu menjelaskan, ada tiga langkah utama yang perlu dilakukan untuk mendorong keterlibatan publik dalam pemilu. 

Pertama, pemetaan persoalan masyarakat secara menyeluruh agar kebijakan dan program politik tidak dibangun di atas asumsi.

Kedua, pelibatan berbagai pihak, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, lembaga pendidikan, hingga organisasi kemasyarakatan. 

Menurut Hendra, partisipasi akan tumbuh ketika masyarakat merasa dilibatkan dan didengar dalam proses pengambilan keputusan.

Ketiga, membangun kepercayaan publik terhadap kandidat dan penyelenggara pemilu. Kepercayaan ini menjadi fondasi penting agar masyarakat tidak bersikap apatis terhadap proses demokrasi.

"Ketika masyarakat percaya bahwa suara mereka bermakna dan proses pemilu berjalan jujur, partisipasi akan meningkat dengan sendirinya," ujar Hendra menjelaskan.

Melalui pendekatan tersebut, Hendra berharap perguruan tinggi, khususnya IAIN SMART, tidak hanya berfungsi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga hadir sebagai agen perubahan yang memberikan kontribusi nyata bagi penguatan demokrasi di daerah.

Sebagai kampus berdampak, IAIN SMART terus mendorong sivitas akademikanya terlibat aktif dalam isu-isu sosial dan politik, sekaligus menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat luas.

Sementara itu, Komisioner KPU Gorut, Isti Harun, menyambut baik keterlibatan akademisi dalam ruang-ruang diskusi kepemiluan.

Menurut dia, kolaborasi antara penyelenggara pemilu dan perguruan tinggi menjadi bagian penting dalam memperkuat kualitas demokrasi.

"Masukan dari kalangan akademisi sangat kami butuhkan, terutama untuk memperkaya perspektif dan strategi dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Kampus memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran politik masyarakat," tutup Isti. 


Mau dapatkan informasi terbaru yang menarik dari kami? Ikut WhatsApp Channel Berinti.id. Klik disini untuk gabung.

Foto Profil

Admin

×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp