Cara Melatih Patrick Kluivert Dibongkar Media Curacao: Taktiknya Sangat Buruk

Patrick Kluivert sebentar lagi akan menjadi pelatih Timnas Indonesia. Namun, sisi buruk dan psitif Patrick Kluivert dibongkar media Curacao.

***

BERINTI.ID, Jakarta - Patrick Kluivert akan segera diperkenalkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia.

Legenda Barcelona itu kabarnya dikontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan kontrak dua tahun.

Patrick Kluivert ditunjuk PSSI menggantikan Shin Tae-yong demi misi meloloskan Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.

Sesuai pernyataan Erick Thohir, pelatih baru Timnas Indonesia akan diperkenalkan ke publik pada 12 Januari 2024 nanti.

Dengan demikian, pada Patrick Kluivert hanya punya waktu kurang dari tiga bulan untuk mempersiapkan Timnas Indonesia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dijadwalkan, Timnas Indonesia akan bertandang ke Australia dan menjamu Bahrain pada bulan Maret nanti.

Mampukan Patrick Kluivert memenuhi expektasi PSSI yang ingin melihat Timnas Indonesia mentas di Piala Dunia 2026?

Gaya melatih dibongkar media

Di tengah isu bergabungnya Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia banyak media yang membongkar baik buruknya pelatih asal Belanda itu.

Belum lama, media Curacao membongkar gaya melatih Patrick Kluivert selama menangani Timnas Curacao.

Menurut akun X @Curacaofootbal1, Patrick Kluivert tidak punya formasi tetap alias berubah-ubah dalam setiap pertandingan.

"Pada tahun 2015, dia menggunakan formasi 4-3-3, tetapi pada tahun 2021, formasinya berubah setiap pertandingan, jadi saya tidak bisa memberi tahu Anda," tulis akun tersebut.

Selain itu, pemilihan taktik Patrick Kluivert dinilai buruk sehingga membuat pemain kebingungan di lapangan.

Kendati demikian, akun tersebut mengakui jika Patrick Kluivert punya sisi positif dalam hal rekrutmen.

"Dalam hal rekrutmen, dia bagus. Para pemain yang bergabung dengan kami pada tahun 2015 hanya bergabung karena dia adalah manajernya," tulis akun tersebut.

"Tapi taktiknya sangat buruk. Selama pertandingan, para pemain kami tampak kalah, dan kami meraih kemenangan melawan pulau-pulau yang bahkan tidak memiliki liga semi-profesional."