Operasi Patuh Otanaha 2025 di Kota Gorontalo mencatat penurunan jumlah pelanggar dibanding tahun 2024. Tercatat 947 pelanggar, dengan mayoritas teguran. Pelanggaran didominasi pengendara usia 21–25 tahun, terutama tidak memakai helm SNI.
***
BERINTI.ID, Kota Gorontalo - Operasi Patuh Otanaha 2025 yang berlangsung hingga 27 Juli lalu resmi berakhir.
Seluruh Polres di jajaran Polda Gorontalo turut melaksanakan razia, termasuk Polresta Gorontalo Kota.
Kasatlantas Polresta Gorontalo Kota, AKP Octalya Saka, menjelaskan bahwa dalam operasi tahun ini, pihaknya mencatat sebanyak 947 pelanggaran lalu lintas.
Dari jumlah tersebut, 187 pengendara dikenai tilang, sementara 760 lainnya hanya mendapat teguran.
Jumlah ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan hasil operasi yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
“Jumlah pelanggaran justru mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024,” jelas AKP Octalya saat dikonfirmasi pada Selasa, 29 Juli 2025.
Pada Operasi Patuh Otanaha 2024, kata dia, tercatat 1.110 pelanggar.
Dari jumlah itu, hanya 90 pengendara yang ditilang, sementara1.020 pengendara mendapat teguran.
Dengan demikian, terdapat penurunan sebanyak 163 pelanggaran dari tahun 2024 ke 2025.
Selain itu, meskipun jumlah penilangan meningkat, teguran yang diberikan justru menurun cukup signifikan.
"Jika dilihat dari data memang jumlah pelanggaran menurun. Namun, penindakan berupa tilang meningkat, sedangkan teguran mengalami penurunan," lanjutnya.
Lebih lanjut, AKP Octalya mengungkapkan jenis pelanggaran yang paling banyak ditemukan selama operasi.
Untuk kendaraan roda dua, pelanggaran yang dominan adalah tidak menggunakan helm berstandar SNI, menggunakan ponsel saat berkendara, serta pemakaian knalpot brong.
Sementara itu, untuk kendaraan roda empat, pelanggaran terbanyak adalah tidak menggunakan sabuk pengaman.
“Pelanggar terbanyak berasal dari kalangan usia produktif, yakni antara 21 hingga 25 tahun,” tutup AKP Octalya.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.