Demo mahasiswa Gorontalo terkait penolakan tunjangan anggota DPR RI memanas. Para pendemo menyuarakan tuntutan swmbari membakar ban.
***
BERINTI.ID, Kota Gorontalo — Gelombang demonstrasi penolakan tunjangan DPR RI kembali bergulir di Kota Gorontalo.
Kali ini, aksi mahasiswa itu terpusat di kawasan Simpang Lima Telaga, Senin, 1 September 2024.
Suasana aksi semakin memanas ketika massa mulai membakar ban bekas di tengah jalan.
Aksi tersebut merupakan lanjutan dari protes sebelumnya yang digelar oleh berbagai organisasi mahasiswa di Gorontalo.
Para pendemo menolak keras adanya wacana tunjangan DPR RI yang dinilai berlebihan dan tidak peduli terhadap rakyat kecil.
Massa aksi yang tergabung dalam kelompok Cipayung Kota Gorontalo membawa sejumlah spanduk dan poster berisi tuntutan.
Mereka menyuarakan aspirasi secara bergantian, menegaskan bahwa DPR seharusnya lebih fokus pada persoalan rakyat, bukan menambah privilese untuk diri sendiri.
Sekitar pukul 14.00 Wita, ribuan mahasiswa mulai memenuhi kawasan Simpang Lima Telaga.
Jalan utama di lokasi itu lumpuh total, kendaraan dari arah Limboto maupun Kota Gorontalo terpaksa dialihkan ke jalur alternatif.
Situasi semakin panas ketika beberapa mahasiswa mulai menyalakan api dan membakar ban di tengah jalan.
Aksi tersebut sontak menarik perhatian warga sekitar. Asap hitam pekat membubung tinggi, menandai kekecewaan mahasiswa terhadap kebijakan pemerintah pusat.
Menurut salah satu koordinator lapangan, pembakaran ban bukan tanpa alasan. Mereka menilai langkah itu sebagai simbol perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat.
Di tengah kerumunan, aparat kepolisian tampak berjaga ketat untuk mengantisipasi terjadinya gesekan antara massa aksi dan pengguna jalan.
Hingga sore hari, suasana di Simpang Lima Telaga masih dipenuhi massa aksi. Api dari ban yang dibakar mulai padam, tapi mahasiswa tetap bertahan di lokasi sambil menunggu tanggapan dari pihak DPRD maupun pemerintah daerah.
Aksi ini menjadi catatan penting bahwa penolakan terhadap tunjangan DPR RI semakin meluas di berbagai daerah, termasuk Gorontalo.
Mahasiswa berjanji tidak akan berhenti bersuara sampai kebijakan yang dianggap memberatkan rakyat itu benar-benar dibatalkan.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.