Di tengah perayaan Natal yang sederhana, di balik tembok Lapas Kelas IIA Gorontalo, secercah harapan hadir bagi Jovan Paseki. Remisi khusus yang ia terima bukan sekadar pengurangan masa hukuman, tapi jadi titik balik untuk menata diri menuju kehidupan yang lebih baik.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Natal tahun ini membawa kebahagiaan tersendiri bagi Jovan Paseki. Di balik jeruji Lapas Kelas II A Gorontalo, pria yang tengah menjalani masa pidana itu menerima kado paling ia harapkan, yaitu remisi khusus Natal.
Dengan wajah sumringah, Jovan mengaku bersyukur atas pengurangan masa hukuman yang diterimanya. Remisi satu bulan yang ia peroleh terasa begitu berarti, bukan sekadar angka, tapi sebagai harapan yang terus ia rawat selama menjalani masa tahanan.
"Kami ini pasti punya harapan untuk bebas. Puji Tuhan, saya dapat remisi satu bulan. Itu sudah sangat besar bagi saya. Saya senang sekali," ujar Jovan bahagia.
Bagi Jovan, remisi adalah impian setiap warga binaan. Ia menyebut, inilah satu-satunya jalan yang memberi peluang untuk mempercepat kebebasan, sekaligus menjadi motivasi biar tetap berperilaku baik di dalam lapas.
Natal kali ini terasa semakin istimewa karena remisi yang diterimanya merupakan yang kelima sejak ia menjalani hukuman 12 tahun penjara.
Bagi dia, setiap pengurangan masa tahanan adalah anugerah yang patut disyukuri.
"Ini remisi kelima saya. Tentu saya sangat bersyukur. Selain mengurangi masa tahanan, remisi ini membuat saya lebih kuat dan lebih baik dalam menjalani hari-hari di sini," kata dia.
Jovan menyadari, remisi bukanlah hadiah yang datang begitu saja. Ia harus menjaga perilaku, mematuhi aturan, dan aktif mengikuti seluruh program pembinaan yang disediakan pihak lapas.
Disiplin dan perubahan sikap menjadi kunci agar hak tersebut bisa diraih.
Ia pun bertekad untuk terus menjalani masa pidana dengan sikap positif. Berbagai kegiatan pembinaan akan ia ikuti sebagai bekal memperbaiki diri, menata masa depan, dan menebus kesalahan di masa lalu.
"Harapan saya sederhana. Saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik, dan ketika nanti bebas, bisa kembali ke masyarakat sebagai orang yang berguna," tutup Jovan.
Di balik dinding tinggi dan pintu besi yang tertutup rapat, remisi Natal menjadi pengingat bahwa harapan tak pernah benar-benar terpenjara.
Bagi Jovan dan warga binaan lainnya, pengurangan masa hukuman adalah awal dari perjalanan panjang menuju perubahan dan kehidupan yang lebih baik.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.