TikTok Logo X Logo
Logo
Nusantara

Dicatut dalam Survei Palsu Pilkada Bone Bolango, Direktur Indikator Politik: Belum Terpilih Sudah Menipu

$detailB['caption'] Hasil survei abal-abal Pilkada Bone Bolango catut nama Indikator Politik Indonesia

Baru-baru ini beredar survei terkait Pilkada Bone Bolango yang memenangkan salah satu calon. Survei yang mencatut nama Indikator Politik Indonesia ternyata aba-abal alias palsu.

***

BERINTI.ID - Direktur lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi memberi respons menohok soal survei Pilkada Bone Bolango yang mencatut nama Indikator Politik Indonesia.

Burhanuddin mengatakan Indikator Politik Indonesia menjadi korban pemalsuan survei Pilkada Bone Bolango yang dilakukan pada bulan September 2024.

Padahal, kata dia Indikator Politik Indonesia tidak pernah melakukan survei di Bone Bolango pada Bulan September.

Indikator Politik Indonesia terakhir kali melakukan survei di Bone Bolango pada bulan Agustus 2024.

Burhanuddin menegaskan jika survei yang memenangkan pasangan IRIS dengan persentase pemilih 31,1 persen itu abal-abal alias palsu.

"Kembali @indikatorcoid jadi korban pemalsuan survei. Kali ini terjadi Kabupaten Bone Bolango. Modusnya salah satu kubu menyebar slide palsu dengan mengatasnamakan Indikator Politik Indonesia di medsos maupun media lokal," kata Burhanuddin dikutip dari Instagram pribadinya. 

"Padahal survei terakhir Indikator terakhir kalinya di sana bulan Agustus 2024 sebelum penetapan paslon. Hasilnya berbeda dengan survei yang diklaim dari Indikator yg dikatakan dilakukan pada September," ujarnya. 

Ia menyayangkan jika survei aba-abal itu sudah beredar di media sosial bahkan dimuat di media massa.

Burhanuddin lantas meminta masyarakat agar lebih jeli menerima informasi dan memilih pemimpin pada Pilkada nanti 

"Hati-hati jika calon kepala daerah belum terpilih aja sudah menipu begini, apalagi nanti kalau sdh mendapat mandat," pungkasnya. 

Sebelumnya, beredar hasil survei Pilkada Bone Bolango yang mencatut nama lembaga survei Indikator Politik Indonesia.

Dalam survei tersebut pasangan calon Ismet Mile dan Risman Tolingguhu (IRIS) unggul dengan persentase pemilih 31,1 persen.

Kemudian disusul pasangan Amran Mustapa dan Irwan Mamesa dengan persentase pemilih sebesar 20,2 persen.

Pasangan Merlan Uloli dan Syamsu Botutihe berada di urutan ketiga dengan persentase 18,2 persen.

Pasangan Ishak Ntoma dan Usman Hulopi jadi paling rendah dengan persentase pemilih 9,0 persen.

Sementara yang memilih tidak tahu atau tidak jawab (TT/TJ) sebanyak 21,5 persen.

Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro telah mengklarifikasi bahwa hasil survei yang dipublikasikan pada bulan September itu ternyata palsu.

Itu terlihat dari layout grafis yang dipakai berbeda dengan layout grafis Indikator Politik Indonesia.

"Kami belum pernah survei lagi di Bone Bolango. Survei terakhir kami yang resmi kami rilis periode 3-8 Agustus 2024. September ini belum ada survei lagi," kata Bawono.

"Kalau dilihat juga layout grafis yang ada di survei palsu itu sangat jauh berbeda dengan layout grafis resmi Indikator Politik Indonesia. Ini jelas-jelas dipalsukan," sambung Bawono.

Jadi intinya, lembaga survei Indikator Politik tidak mengakui hasil survei yang sudah malang melintang di media sosial itu. Survei terkait pemilihan bupati dan wakil bupati Bone Bolango itu abal-abal alias palsu. Saring sebelum sharing ya, gengs!


×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp