TikTok Logo X Logo
Logo
Hulonthalo

Diduga Emosi Duluan, Anggota Satpol PP Kota Gorontalo Tantang Duel Polisi Sebelum Terjadi Pengeroyokan

$detailB['caption'] Kuasa hukum korban menunjukkan foto kondisi kliennya usai dikeroyok sejumlah anggota Satpol PP Kota Gorontalo (Berinti.id/Husnul Puhi)

Kuasa hukum polisi, korban dugaan pengeroyokan oleh anggota Satpol PP Kota Gorontalo membeberkan kronologi pengeroyokan yang dialami kliennya. Anggota Satpol PP tampak emosi hingga menantang duel korban.

***

BERINTI.ID, Kota Gorontalo - Ada fakta baru di balik insiden penyerangan Kantor Satpol PP Kota Gorontalo pada Minggu dini hari, 6 Juli 2025 kemarin.

Setelah polisi mengungkap dugaan pengeroyokan sebelum penyerangan kantor, giliran kuasa hukum polisi, korban dugaan kekerasan anggota Satpol PP Kota Gorontalo yang bicara.

Ricki Monintja, salah satu kuasa hukum korban menjelaskan kronologi yang didapat langsung dari korban.

Anggota Satpol Tantang Duel Korban

Insiden bermula saat korban hendak pulang ke rumah dan melihat kerumunan orang di sekitar lokasi tempat tinggalnya. 

Setelah mendekat ia baru tahu bahwa ada razia yang digelar Satpol PP Kota Gorontalo. Korban kemudian dimintakan kartu identitas.

“Korban pun kooperatif, mengeluarkan KTP," kata Ricki.

Sikap kooperatif korban ternyata dibalas anggota Satpol PP dengan sikap sedikit arogan. 

“Mengaku apa di sini?” ujar Ricki menirukan perkataan anggota Satpol PP saat itu.

Korban balik bertanya perihal maksud pertanyaan anggota Satpol PP. Namun, korban malah disuruh diam, dan tidak membantah. 

Tak lama kemudian, salah seorang anggota Satpol PP lagi melontarkan tantangan duel kepada korban.

“Mau sengel torang dua?” kata Ricki lagi menirukan perkataan anggota Satpol PP.

Ricki bilang ajakan duel itu dilontarkan sebanyak dua kali oleh anggota Satpol PP sebelum korban dikeroyok.

“Ajakan perkelahian yang dilontarkan oleh salah satu petugas itu diucapkan dua kali. Kronologi ini kami ambil dari siaran langsung TikTok petugas Satpol PP yang telah kami narasikan dalam bentuk tulisan,” terang Ricki.

Dikeroyok 4-5 Orang

Ricki menyebutkan bahwa korban dikeroyok oleh empat hingga lima orang anggota Satpol PP. Tak cuma dipukuli, korban juga disetrum dengan alat kejut listrik pada bagian leher.

“Dari pengakuan klien kami, alat kejut listrik itu ditempel di bagian leher kiri korban selama empat sampai lima detik, dan itu sungguh memprihatinkan bagi kami,” ujar Ricki.

Saat ini, korban mengeluhkan nyeri di bagian pinggang, perut, dan dada, serta sering merasakan mual.

Karena kondisi yang memburuk, korban dilarikan ke Rumah Sakit Multazam Kota Gorontalo pada, Senin, 7 Juli 2025. 

Di hari yang sama, ia dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Kabupaten Gorontalo untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Hingga saat ini, belum ada dari pihak Satpol PP yang beritikad baik untuk menjenguk korban,” pungkas Ricki.


Mau dapatkan informasi terbaru yang menarik dari kami? Ikut WhatsApp Channel Berinti.id. Klik disini untuk gabung.

Foto Profil

Husnul Puhi

Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional

×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp