Direktur Utama Pertamina mengungkap adanya praktik curang yang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal ini disampaikannya dalam upaya memberikan transparansi sekaligus melindungi hak konsumen.
***
BERINTI.ID, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri membongkar modus praktik curang di sejumlah SPBU.
Seperti haknya yang diungkap di sejumkah SPBU di Yogyakarta.
Menurut penjelasan Simon, modus yang ditemukan melibatkan pengurangan takaran bahan bakar yang diterima konsumen.
Praktik ini dinilai merugikan masyarakat yang seharusnya mendapatkan bahan bakar sesuai pembayaran.
Adapun kecurangan yang dilakukan berupa adanya alat elektronik khusus yang digunakan oleh beberapa SPBU.
Alat tersebut diperuntukkan agar Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dialirkan dari mesin bisa keluar lebih sedikit dari angka yang terlihat di layar indikator.
"Modusnya antara lain ada soket di dekat tempat listrik, begitu juga ada semacam charger yang terhubung,” kata Simon seperti dikutip dari Tempo.co pada Selasa, 10 Desember 2024.
Menurut Simon, alat berupa charger yang tertancap pada soket listrik itu, bisa terhubung dengan alat yang bisa memperlambat putaran pengisian.
Karena alat tersebut, BBM yang mengalir ke tangki kendaraan bakal tidak sesuai dengan takaran sebagaimana mestinya.
Dari hasil penelusuran pihak Pertamina, alat tersebut terbukti bisa mengurangi 300 mililiter setiap pengisian 20 liter.
Karenanya, PT Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga, akan terus memastikan kalibrasi alat ukur yang sesuai standar operasional yang berlaku di perusahaannya.
"Sekecil apa pun itu, itu adalah hak rakyat yang dikurangi. Jangan sampai ada hak rakyat yang dikurangi," tegas Simon.
Dengan begitu, Pertamina telah memperketat pengawasan dan akan menindak tegas oknum pengelola SPBU yang terbukti melakukan pelanggaran. Inspeksi mendadak juga bakal dilakukan.
"Pengawasan dilakukan bersama Pertamina Digital Hub yang bisa mengawasi seluruh SPBU dengan menggunakan CCTV," tandasnya.
Jadi intinya, warga perlu berhati-hati dengan adanya temuan praktik curang dari PT Pertamina ini di sejumlah SPBU. Jika menemukan kecurigaan, langsung mengadu ke pihak berwajib.
Sumber: Tempo