Akibat insiden kekerasan antar siswa di SMKN 1 Gorontalo, Kepala Sekolah mendapat teguran tertulis dari Disdikbud Provinsi Gorontalo.
BERINTI.ID, Gorontalo - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Gorontalo melayangkan surat teguran ke Kepala SMKN 1 Gorontalo.
Surat teguran itu dilayangkan buntut dari insiden kekerasan yang melibatkan sejumlah siswa di sekolah tersebut.
Kejadian ini memicu perhatian serius dari pihak dinas, mengingat kekerasan di lingkungan pendidikan bertentangan dengan semangat pembinaan karakter yang sedang digalakkan.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Provinsi Gorontalo, Agus Sumba mengatakan bahwa surat teguran ini merupakan langkah awal dalam menindaklanjuti insiden tersebut.
"Kita dinas mengambil tindakan keras berupa teguran terkait dengan pengawasan dan pembinaan sekolah," ujar Agus saat dikonfirmasi pada Selasa 17 September 2024.
Kata Agus, tak hanya Kepala Sekolah saja yang bakal menerima surat teguran tersebut, bahkan bidang kesiswaan dan bidang lainnya juga.
Pihak dinas juga telah menyampaikan insiden ini ke Pj Gubernur Gorontalo karena sudah terlanjur viral.
"Kalaupun ini sudah di ranah hukum, maka kita pun akan mengikuti prosedurnya," timpalnya.
Terkait pencopotan Kepala Sekolah, Agus menegaskan, masih akan dirapatkan terlebih dahulu.
Sebab, pihaknya masih akan menelusuri lebih dalam terkait permaslaahan ini.
"Kita akan melihat sejauh mana terkait dengan aturan-aturan pencopotan itu, nanti kita juga akan bekoordinasi dengan pihak TKD Badan Kepegawaian," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, telah beredar di media sosial, facebook, video kekerasan antar sesama pelajar di SMKN 1 Kota Gorontalo.
Korban dalam aksi ini bahkan sampai dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi parah.
Menindaklanjuti video tersebut, Polsek Kota Utara bergerak cepat mencari para pelaku.
Hasilnya, polisi berhasil menangkap empat pelaku yang juga berstatus pelajar.
Kapolsek Kota Utara, Iptu Fredy Yasin menjelaskan kejadian ini terjadi pada Selasa, 10 September 2024.
Kini keempat pelaku sudah diamankan di Mapolsek Kota Utara.
"Sudah diamankan dan semuanya masih tercatat sebagian siswa," kata Kapolsek Kota Utara, Iptu Fredy Yasin.
Unit Reskrim Polsek Kota Utara masih terus melakukan pendalaman kepada keempat terduga pelaku demi mengungkap motif dan peran dari masing-masing pelaku.
"Masih dilakukan pemeriksaan. Sementara korban masih dirawat di salah satu rumah sakit yang ada di Kota Gorontalo," tandasnya.
Jadi intinya, kasus kekerasan ini menjadi peringatan bagi sekolah lainnya, untuk lebih serius dalam mengatasi potensi konflik antar siswa dan memastikan bahwa lingkungan sekolah tetap aman dan kondusif bagi proses pembelajaran. (*)