Disebut Cibir Pendemo, Aggota DPRD Gorontalo Utara Ini Beri Klarifikasi

Setelah disebut mencibir pendemo, Anggota DPRD Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa akhirnya beri klarifikasi. Ia membantah segala tuduhan yang menyebut dirinya mencibir pendemo. Begini klarifikasinya.

***

BERINTI.ID, Gorontalo Utara - Anggota DPRD Gorontalo Utara, Dheninda Chaerunnisa belakang menjadi sorotan publik di media sosial.

Anggota Fraksi NasDem itu viral lantaran ekspresinya yang diduga mencibir massa aksi saat demo di Kantor DPRD Gorontalo Utara, Senin, 13 September 2025.

Banyak yang menilai ekspresi Dheninda yang sengaja memiringkan bibirnya saat orasi berlangsung sebagai bentuk pelecehan terhadap aktifis.

Kendati demikian, tidak sedikit pula yang mendukung Dheninda karena sosok satu ini dikenal banyak membantu warga. 

Setelah menuai banyak kritik hingga kecaman publik, Dheninda akhirnya memberikan keterangan resminya terkait fakta di balik masalah ini.

Bermula dari Imbauan untuk Warga

Sebelum masalah ini viral, Dheninda mengaku sempat didatangi oleh seorang ibu yang ingin meminjam uang sebesar Rp5 juta. Uang tersebut akan dipakai untuk melunasi biaya seleksi PPPK .

Dheninda saat itu menjelaskan bahwa seleksi PPPK gratis tanpa dipungut biaya. Ia pun dengan tegas bilang pungutan biaya ini sudah masuk praktik calo. Untuk menghindari jangan sampai banyak yang termakan bujuk rayu calo, ia pun membuat statemen di media.

Namun karena imbauannya itu, Dheninda malah didemo oleh sejumlah aktivis.

"Pernyataan saya dipelintir seakan saya bilang bahwa calo itu adalah aktivis. Padahal ini fitnah. Bisa dicek di semua media yang menayangkan berita itu tidak ada saya bilang aktivis," katanya, Selasa, 14 Oktober 2025.

Gerakan Bibir untuk Karyawan bukan untuk Pendemo

Saat demo berlangsung di halaman kantor DPRD Gorontalo Utara, massa aksi menyampaikan tiga tuntutan, salah satunya mendesak Ketua DPRD Horpntalo Utara menggelar RDP terkait statemen Dheninda, yang juga Ketua Komisi III.

Saat aksi berlangsung, Dheninda melihat beberapa orang karyawannya juga hadir. Karyawannya seakan memberikan kode lewat ekspresi bahwa mereka hadir untuk mendukungnya. 

Ekspresi itu juga dibalas ekspresi Dheninda dengan menggerakkan bibirnya, yang kemudian viral karena diduga mencibir pendemo.

"Di belakang mobil orator ada karyawan saya dua orang. Mereka kasih kode memberitahu kalau mereka hadir juga. Setelah itu, saya keluarkan ekspresi itu seakan-akan bilang tenang aku hadapi ini. Sebenarnya seperti itu," ungkapnya.

"Jadi memang tidak ada sama sekali niat saya mencibir, kalau memang ada niat sudah dari awal, tapi ini tidak, malahan saya dari awal sambut baik mereka pendemo," sambungnya.

Minta Maaf

Meski telah menyampaikan kejadian sebenarnya, Dheninda tetap meminta maaf. Ia percaya masalah ini merupakan proses pendewasaan dirinya sebagai pejabat publik.

"Buat apa saya mencibir toh saya berdiri kemarin di tengah pendemo untuk rakyat kok? Jadi sebenarnya seperti itu, tapi malah dipelintir," ucapnya.

"Tapi sekali lagi kepada mereka yang memandang ekspresi saya salah tanpa tahu kejadian sebenarnya, dengan segala kerendahan hati saya tetap minta maaf," pungkasnya.