Selama ini Tonny Uloli dan Marten Taha diserang dengan isu hoaks. Namun, keduanya tak menanggapinya. Keduanya justru mendoakan si penyebar hoaks diberkahi hidupnya.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Sebuah akun media sosial TikTok @p4ngl1m4r4ky4t menyebarkan berita hoaks yang menyerang calon Wakil Gubernur Gorontalo nomor urut 1, Marten Taha.
Dalam postingan akun tersebut, Marten Taha disebut ditangkap oleh KPK.
Menanggapi berita hoaks tersebut, Marten Taha tetap tenang sembari menikmati waktu masa tenang menjelang hari pemilihan Pilkada Gorontalo 2024.
Bagi Marten, berita hoaks yang disebarkan akun tersebut merupakan suatu bentuk penzaliman.
Sebab, suatu berita hoaks yang disebarkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab adalah perilaku zalim.
"Ini merupakan rentetan atau rangkaian dari berbagai bentuk penzaliman kepada pasangan kami," ungkap Marten saat ditemui di kediamannya, Selasa 26 November 2024.
Kata Marten, sejak ia mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Gorontalo bersama Calon Gubernur Gorontalo Tonny Uloli tidak sedikit berita hoaks yang menyerang keduanya.
"Saya dengan pak Tonny itu selalu dizalimi," imbuhnya.
Marten pun menjelaskan beberapa penzaliman yang ia rasakan saat ia mencalonkan sebagai Cawagub Gorontalo.
"Waktu lalu, di TikTok kami mau dibakar, terus pak Tonny diisukan punya ijazah palsu, dan yang ketiga ini saya diisukan tertangkap oleh KPK," tegas Marten.
Walau begitu, Marten tak ingin menanggapinya berlebihan, dan tak menaruh dendam kepada para penyebar hoaks tersebut.
Malahan dia mendoakan agar si penyebar berita hoaks diberikan kecerdasan, kesehatan, dan pintu taubat dalam kehidupannya.
"Saya mendoakan mudah-mudahan orang yang menyebarkan itu diampuni dosanya, diberikan kecerdasan, keafiatan, kesehatan, dan insyaallah dia bisa bertobat untuk tidak menzolimi orang seperti itu," tutup Marten.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.