DPRD Kabupaten Gorontalo mendesak agar BCA mengambil sikap tegas terhadap Supriyanto Hanapi atau Anto. Jika BCA akan menyeret Anto ke masalah hukum, DPRD dukung dan siap membantu BCA. Duh, makin melabar, ya masalahnya.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - DPRD Kabupaten Gorontalo baru saja meminta klarifikasi BCA soal uang Rp90,6 juta Anto Hanapi yang mendadak hilang dari rekeningnya.
Dari penjelasan BCA, DPRD Kabupaten Gorontalo baru tahu jika uang Rp90,6 juta milik Anto bukan mendadak hilang, melainkan sengaja di transfer ke rekening BNI atas nama Rani Jumiyati, dan Sintia Dewi.
Proses transfernya pun berlangsung normal melalui myBCA dengan menggunakan BCA ID dan PIN milik Anto Hanapi.
Kendati demikian, DPRD merasa tidak puas. DPRD menilai sikap BCA terlalu santai menyikapi masalah ini.
"BCA terlihat santai sekali. Kalau tidak dipanggil tidak ada juga klarifikasi ini," kata anggota Komisi I DPRD Kabupaten Gorontalo, Iskandar Mangopa.
Menurut Iskandar apa yang dilakukan Anto Hanapi seperti skenario yang sudah disusun rapi dengan menyeret nama BCA.
Iskandar khawatir apa yang dilakukan Anto berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap BCA.
"Saya khawatir kalau BCA tidak mengambil sikap tegas akan ada Anto-Anto baru lagi di Kabupaten Gorontalo ini," ujar Iskandar saat RDP, Selasa, 11 Maret 2025.
Sama seperti Iskandar, Arifin Kilo juga mendesak BCA mengambil langkah tegas terhadap Anto.
Menurut Arifin penjelasan BCA sudah sangat jelas bahwa uang Rp90,6 juta itu ditransfer Anto secara sadar melalui myBCA.
Hanya saja, Anto selama ini bertahan dengan skenarionya sambil membentuk opini baru melalui media jika BCA tidak bertanggung jawab.
Oleh sebab itu, Arifin sangat mendukung apabila BCA akan memproses hukum Anto Hanapi.
"Kami mendukung langkah BCA memproses hukum masalah ini," ujarnya.