TikTok Logo X Logo
Logo
Hulonthalo

DPRD Soroti Aksi Kekerasan Anggota Satpol PP Gorontalo: Tidak Bisa Ditolerir

Interview with microphones Aksi kekerasan Satpol PP Gorontalo menuai respons keras dari anggota DPRD Provinsi Gorontalo (Ilustrasi)

Aksi kekerasan anggota Satpol PP terhadap seorang pengendara motor mendapat respons keras dari DPRD Provinsi Gorontalo. Tindakan ini jelas tidak bisa ditolerir lagi.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu mengecam aksi kekerasan anggota Satpol PP terhadap seorang pengendara motor baru-baru ini.

Wahyudin menegaskan Tindakan kekerasan anggota Satpol PP jelas tak bisa ditolerir lagi.

"Itu tidak bisa ditolerir lagi. Artinya, yang namanya kekerasan, mau di mana pun itu, mau seperti apa, bahkan jika orangnya yang duluan, kita tidak boleh melakukan kekerasan," kata Wahyudin saat dihubungi Berinti.id.

Bagaimana kronologi kejadiannya?

Wahyudin sendiri telah menghubungi korban untuk meminta klarifikasi.

Menurut korban saat itu dirinya sedang buru-buru mengantar istrinya, yang bekerja sebagai tenaga honorer di Kantor Gubernur Gorontalo.

Setelah mengantar istrinya, korban buru-buru pulang karena meninggalkan anaknya sendirian di rumah.

Di arah pulang, korban dicegat oleh anggota Satpol PP yang sedang bertugas.

Saat diperiksa, korban sudah meminta maaf. Namun, ada anggota Satpol yang memukul kepala korban. Beruntung korban mengenakan helm.

"Saat itu ada pemeriksaan, setelah mengantar istrinya, dia buru-buru balik karena anaknya hanya sendirian di rumah. Tapi tiba-tiba dijegat dan tidak tahu tangan siapa yang memukulnya," ujar Wahyudin sesuai penjelasan korban.

Setelah itu korban minta duduk sebentar. Namun, Ketika korban hendak berdiri ada anggota Satpol lain yang menendang korban tepat di testisnya.

"Saat itu dia sudah minta maaf. Setelah itu dia minta duduk sebentar. Pas mau berdiri ada yang tendang dan kena di biji kemaluannya," sambungnya.

Kekerasan harus hilang di Gorontalo

Wahyudin menyayangkan arogansi anggota Satpol PP yang sudah beredar luas di media social itu.

Menurut Wahyudin, sebagai petugas keamanan mestinya Satpol PP bisa melakukan penindakan dengan cara yang lebih manusiawi.

"Cara-cara begini harus dihilangkan di Gorontalo, Gorontalo kita bangun dengan cara yang bagus, bukan dengan cara tidak etis begini," tegas Wahyudin.

"Tidak usah liat korbannya siapa, tapi lihatlah dia sebagai manusia," pungkasnya.


Mau dapatkan informasi terbaru yang menarik dari kami? Ikut WhatsApp Channel Berinti.id. Klik disini untuk gabung.

×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp