Kepala Desa Hutabohu, Rustam Pomalingo mengaku hanya mendapat jatah sebesar Rp5 juta dari Rp60 juta yang diberikan NH untuk pelicin pendaftaran seleksi PPPK. Sisanya dibagi ke tim yang mengurus pendaftaran.
***
BERINTI.ID, Kabupaten Gorontalo - Dugaan penipuan berkedok rekrutmen PPPK yang menyeret nama Kepala Desa Hutabohu, Rustam Pomalingo menemukan fakta baru.
Sejak awal kasus ini mencuat, Rustam mengaku telah menerima uang sebesar Rp60 juta dari korban berinisial NH.
Namun, uang tersebut tidak semuanya masuk ke kantong pribadi Rustam.
Rustam mengakui hanya mendapat jatah sebesar Rp5 juta sedangkan sisanya dibagi ke tim yang mengurus pendaftaran korban.
"Saya hanya menerima sekitar Rp5 juta, sisanya diberikan ke orang-orang yang tergabung dalam tim ini," ungkap Rustam saat ditemui di ruang kerjanya, pada Senin, 10 Februari 2025.
Tim Rustam berjumlah 6 orang
Dalam hal ini Rustam mengaku tak bekerja sendirian. Dia dibantu oleh enam orang lagi. Rustam berperan sebagai penghubung antara klien dan timnya.
Namun, Rustam enggan menyebutkan siapa saja enam orang dalam timnya.
"Ada tujuh orang dalam tim untuk praktek seperti ini, tujuh termasuk saya," imbuhnya.
Pembayaran bervariasi
Setiap orang dalam tim menerima bayaran berbeda. Ada yang mendapatkan Rp5 juta, Rp10 juta., ada pula yang mendapat puluhan juta.
Orang dengan bayaran puluhan juta, kata Rustam mainannya dalam internal instansi/lembaga yang yang diinginkan pelamar.
"Kalau paling besar itu yang 'dekat tungku' [orang dalam]. Kalau kami ini kan, orang di luar yang hanya sebagai penghubung saja," jelas Rustam.
Pengakuan Rustam seakan membenarkan bahwa ada praktik calo dalam rekrutmen PPPK Teknis tahun 2023.
In bukan pertama kalinya Rustam terlibat dalam praktik yang sama.
Menurut Rustam hal tersebut sudah bukan rahasia lagi karena setiap pendaftaran yang melalu perantara pembicaraannya sudah seperti itu.
"Ini sudah jadi rahasia umum. Ini kan ada beberapa pihak yang ikut membantu, ini urusannya bukan di Gorontalo lagi," pungkas Rustam.
Husnul Puhi
Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional