Kebiasaan merokok lansia di Indonesia masih terbilang tinggi. Apalagi bagi lansia yang ada di pedesaan.
BERINTI.ID - Pada tahun 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kebiasan merokok penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia.
Berdasarkan hasil survey BPS, persentase lansia yang merokok di Indonesia sebesar 23 persen dari 11,75 persen total lansia di Indonesia.
Dari jumlah tersebut ada 21,79 persen lansia yang aktif merokok setiap hari.
Sedangkan sisanya merokok tidak setiap hari.
BPS juga mencatat pola perilaku merokok lansia tergantung pada klasifikasi tempat tinggal.
Persentase lansia yang merokok di pedesaan lebih tinggi dengan lansia yang tinggal di perkotaan atau 26,68 persen berbanding 21,68 persen.
Selain itu, data BPS menyebutkan bahwa masih ada lansia perempuan yan merokok meskipun persentasenya sangat kecil yakni 1,75 persen.
Sementara ada 15,36 persen lansia di atas 80 tahun yang masih merokok setiap hari.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) kebiasaan merokok lansia menjadi cermin kondisi kesehatan mereka.
Sebab, merokok memengaruhi kondisi kesehatan lansia dibuktikan dengan 41,49 persen lansia yang mengalami keluhan kesehatan dengan angka mobiditas 19,72 persen.
Berikut persentase lansia menurut perilaku merokok tahun 2023:
1. Tidak pernah merokok: 74,06%
2. Tidak merokok lagi: 2,03%
3. Merokok tidak tiap hari: 2,13%
4. Merokok tiap hari: 21,79%.
Jadi intinya: kebiasaan merokok lansia di Indonesia masih cukup tinggi. Padahal merokok dapat mengganggu kesehatan mereka. Masalahnya menghilangkan kebiasaan merokok tidak semudah mengakses aplkasi kesehatan sekarang.
Yakub M. Kau
Pura pura penulis.