Femisida di Indonesia, Korban Terus Meningkat

Kekerasan perempuan di Indonesia kian meningkat. Beberapa kasus berujung femisida. Apa itu Femisida?

***

BERINTI.ID - Pada bulan September, ada tiga pembunuhan dengan korban perempuan.

Korban pertama datang dari Palembang, Sumatera Selatan dengan korban berinisial AA berusia 13 tahun.

Kasus kedua terjadi di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Korbannya berinisial NKS usia 18 tahun.

Kasus terakhir menimpa korban berinisial SO 21 tahun di Ciwastra, Bandung.

Ketiga kasus ini pertanda bahwa femisida masih berlangsung dan menjadi awan hitam bulan September di Indonesia.

Apa itu femisida?

Femisida adalah pembunuhan berbasis gender terhadap perempuan.

Adanya tiga korban membuat femisida di Indonesia harus menjadi perhatian serius semua pihak.

Mengapa demikian?

Berdasarkan temuan Komnas Perempuan bahwa kekerasan terhadap perempuan di Indonesia terus meningkat.

Apa penyebabnya?

Dikutip dari Goodstats, salah satu penyebabnya adalah tingginya budaya patriarki di kalangan masyarakat.

Budaya patriarki memicu permasalahan dari ketidaksetaraan gender yang berujung pada tindak kekerasan.

Kondisi ini diperparah dengan relasi kuasa yang masih timpang antara laki-laki dan perempuan.

Apa yang harus dilakukan?

Untuk menekan angka kekerasan perempuan di Indonesia, Komnas Perempuan mengusulkan adanya pendirian femisida watch.

Kehadiran femisida watch diharapkan dapat membantu mengidentifikasi pola-pola kekerasan berbasis gender.

Femisida watch juga diharapkan bisa menghadirkan solusi atau langkah konkret pencegahan dan perlindungan bagi perempuan.

JUmlah korban meningkat

Berdasarkan data Simfoni PPA, korban kekerasan perempuan terus meningkat hingga September 2024.

Dari 18.203 kasus kekerasan yang dilaporkan, ada 15.804 perempuan yang menjadi korban.

Angka ini mdngindikasikan bahwa femisida di Indonesia yang sebelumnya tak dilirik secara serius kini mulai diteliti secara mendalam sebagai fenomena khusus yang memerlukan perhatian serius.

Jadi intinya, femisida adalah pembunuhan berbasis  gender terhadap perempuan. Untuk menghapus femisida dari Indonesia tidak sekadar Komnas Perempuan, tapi butuh kerja kolektif semua pihak.