Provinsi Gorontalo telah masuk musim penghujan. Warga yang bermukim di bantaran sungai hingga wilayah pegunungan diharapkan untuk waspada dari potensi bencana yang kemungkinan terjadi.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Gorontalo mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Pasalnya, wilayah Provinsi Gorontalo telah memasuki musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga awal tahun 2026.
Kondisi ini membuat risiko bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang meningkat, terutama di wilayah yang berada di bantaran sungai dan kawasan pegunungan.
Penata Penanggulangan Bencana Bidang Kedaruratan Logistik, BPBD Provinsi Gorontalo, Mohamad Tahir Laendeng menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan siaga darurat yang disebabkan adanya perubahan iklim, dari musim kemarau ke penghujan.
"Saat ini musim yang kita hadapi mulai awal Oktober 2025 yakni musim hujan, telah ada beberapa titik yang kami pantau adanya genangan air," kata Tahir menjelaskan saat ditemui di kantornya, pada Senin, 6 Oktober 2025.
Kondisi musim penghujan ini diperhitungkan bakal sampai awal Januari - Februari 2026 mendatang. Karena itu, BPBD tengah bersiaga dengan peralatan hingga personel.
"Kondisi cuaca hujan ini hampir semua di pulau Sulawesi terdampak, untuk di Gorontalo telah diberikan peringatan dari BMKG, bahwa cuaca ekstrem ini akan terjadi dari Oktober 2025 hingga Februari 2026," ujar Tahir.
Lebih jauh Tahir mengatakan, curah hujan di beberapa daerah mulai menunjukkan peningkatan. Intensitas hujan yang sebelumnya ringan kini bergeser ke kategori sedang hingga lebat disertai angin kencang.
Kondisi ini berpotensi terjadinya bencana, terutama bagi warga yang bermukim di bantaran sungai tanpa tanggul pengaman memadai.
Sementara itu, warga yang bermukim di daerah perbukitan dan pegunungan juga diminta untuk mewaspadai potensi tanah longsor.
Sebab, curah hujan tinggi yang terjadi secara terus-menerus bisa membuat struktur tanah menjadi labil.
"Kami sudah memetakan beberapa daerah yang rawan terjadi bencana, seperti Kabupaten Pohuwato, Gorontalo Utara, Kabupaten Gorontalo, dan Bone Bolango," tutup Tahir.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.