RA, guru yang diduga mencabuli siswanya akhirnya mengakui perbuatannya. RA menangis dan kini tinggallah penyesalan. Lantaran perbuatannya itu, RA terancam dipecat dari status guru PPPK.
***
BERINTI.ID, Bone Bolango - RA, salah satu guru di Bone Bolango akhirnya mengakui telah melakukan kekerasan seksual terhadap siswanya.
Hal itu diungkapkan Lisna Nalole, kepala sekolah tempat RA mengajar.
Dugaan pencabulan yang dilakukan RA terhadap siswanya terjadi bulan Februari dan baru diketahui pihak sekolah pada tangga 7 Maret 2025.
Apa yang bikin RA mengaku?
Sebelum menginterogasi RA, Lisna lebih dulu memeriksa korban selama 4 jam.
Saat diinterogasi, RA sempat mengelak. Namun, setelah Lisna menceritakan pengakuan korban, RA cuma bisa menangis.
"Dia syok. Dia menangis dan keadaannya tidak karuan lagi," kata Lisna.
Tersisa penyesalan
Di hadapan Lisna, RA tak menyangkal apa yang sudah diceritakan korban.
Hanya penyesalan yang terlihat dari gestur RA di hadapan pimpinannya sendiri.
"Dia bilang 'Ibu saya mau mati saja.' Dia menyesal. Saya ceritakan apa yang korban sampaikan," ujar Lisna.
"Terus dia bilang 'Iya betul yang dia [korban] bilang.' Hanya itu yang dibilang, dia tidak mampu membela diri," ungkap Lisna.
Dipecat dari jabatan pembina osis
Lisna mengatakan RA sehari-harinya mengajar ekonomi dan prakarya.
Ia juga diberi tugas tambahan sebagai pembina osis.
Namun karena masalah ini, RA telah dicopot dari jabatannya sebagai pembina osis.
"Untuk sanksi yang diberikan dari sekolah yaitu dicopot jabatannya sebagai pembina osis," ujarnya.
Dipolisikan
Kasus ini telah dilaporkan orang tua korban ke polisi pada 14 Maret 2025 kemarin. Korban juga telah dibawa polisi melakukan visum.
Sejauh ini polisi telah memeriksa lima orang saksi termasuk Lisna dan tiga orang guru.
"Perkara ini masih dalam tahap penyelidikan Unit PPA Polres Bone Bolango dan segera akan dilakukan gelar perkara untuk ditingkatkan ke tahap penyidikan," kata Wakapolres Bone Bolango, Kompol Karsum Ahmad pada Senin, 17 Maret 2025 kemarin.