Hulonthalo Art and Craft (HACF) 2025 mencatatkan transaksi sebanyak Rp3,3 miliar selama tiga hari pelaksanaan. Capaian transaksi tersebut bikin para pelaku UMKM makin percaya diri untuk naik kelas, sehingga produk lokal yang diproduksi oleh para pelaku usaha bisa dikenal di kanca nasional maupun internasional.
***
BERINTI.ID, Gorontalo - HACF 2025 yang digelar selama tiga hari resmi berakhir dengan catatan manis.
Festival yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Gorontalo bersama Pemerintah Provinsi, Dekranasda, dan mitra strategis ini berhasil mencatat total transaksi hingga Rp3,3 miliar.
Tingginya antusiasme masyarakat terlihat dari keterlibatan 139 pelaku UMKM, terdiri atas 28 UMKM fashion dan kerajinan, 10 booth kopi dalam Gorontalo Coffee Week, serta 22 booth kuliner di area Festival Kuliner Jelajah Rasa Nusantara.
Sepanjang HACF 2025 berlangsung, jumlah pengunjung yang hadir mencapai sekitar 9.500 orang.
Selain transaksi ritel, HACF 2025 juga menghasilkan business matching senilai Rp1,55 miliar.
Angka tersebut terdiri dari pembiayaan perbankan untuk usaha kopi, perikanan, dan peternakan senilai Rp1,05 miliar, serta kesepakatan ekspor daun sirsak ke Taiwan sebesar Rp500 juta.
Kepala KPwBI Gorontalo, Bambang Setya Permana mengatakan, capaian tersebut menjadi bukti, bahwa peran HACF sebagai motor penggerak UMKM lokal agar semakin naik kelas.
"UMKM Gorontalo kini semakin percaya diri menembus pasar lebih luas, termasuk ekspor," ujarnya.
Tak hanya soal transaksi, HACF 2025 juga diramaikan berbagai agenda kreatif. Salah satunya Gorontalo Karnaval Karawo yang diikuti 45 kontingen dengan 850 peserta.
Selain itu, berbagai seminar dan talkshow pun digelar, mulai dari peluang pasar karawo, branding UMKM, hingga talkshow kopi bertajuk Secangkir Harapan dari Tanah Gorontalo.
Berbagai kompetisi turut memeriahkan HACF 2025 itu, seperti Celebes Brewers Cup dengan 54 peserta, Dance Competition, Stand Up Comedy, lomba mewarnai dengan 75 peserta, lomba Ranking 1 dengan 200 peserta, hingga Fashion Show Competition dengan 37 peserta.
"Dari sisi digitalisasi, seluruh transaksi di HACF telah mengoptimalkan penggunaan QRIS," jelas Bambang.
Selain itu, masyarakat juga mendapatkan edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah (CBP) dan layanan konsultasi pajak, sehingga festival ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarana literasi keuangan.
Menariknya, HACF 2025 juga melibatkan peserta dari luar Gorontalo, seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, bahkan dari Aceh.
"Hal ini semakin memperluas jangkauan promosi produk UMKM Gorontalo ke pasar nasional," tutup Bambang.
Admin