Pasangan Cagub Cawagub Gorontalo, Tonny Uloli dan Marten Taha akan memfokuskan visi misi mereka dalam dunia pendidikan. Lantas bagaimana strategi kedua calon itu meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Gorontalo?
***
BERINTI.ID, Gorontalo - Calon Wakil Gubernur Gorontalo nomor urut 1, Marten Taha menghadiri acara Uji Kelayakan dan Adu gagasan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo yang digelar oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Provinsi Gorontalo.
Acara ini dilaksanakan di Gedung Indoor David Bobihoe Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Senin, 28 Oktober 2024.
Di kegiatan ini, Marten Taha berbicara soal visi misinya bersama Tonny Uloli yang berfokus pada peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Gorontalo.
Marten Taha bilang ia dan Tonny Uloli mengusung visi Gorontalo Hebat 2027.
Salah satu fokus utamanya ialah transformasi sosial yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.
Untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, keduanya menekankan perlunya perbaikan sistem pendidikan melalui akses yang lebih luas, peningkatan kualitas pengajar, serta infrastruktur pendidikan yang lebih baik.
Menurut Marten Taha tugas dalam meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia telah dibagi berdasarkan jenjang pemerintahan untuk memudahkan pengelolaan.
Pemerintah pusat bertanggung jawab terhadap perguruan tinggi, pemerintah provinsi mengurus pendidikan SMA dan sederajat, sementara PAUD hingga SMP menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
Namun kenyataannya persoalan ekonomi masih menjadi hambatan utama bagi banyak anak untuk bersekolah, khususnya di Provinsi Gorontalo.
hal itu berdampak pada Angka Partisipasi Murni atau APM Provinsi Gorontalo, khususnya perguruan tinggi yang masih rendah.
Angka tersebut menunjukkan bahwa akses pendidikan belum sepenuhnya terbuka bagi anak-anak usia sekolah, sehingga perlu adanya intervensi dari segi anggaran dan kebijakan.
"APM di perguruan tinggi masih rendah. Di Gorontalo, rata-rata lama sekolah hanya 8,48 tahun, kecuali di Kota Gorontalo yang mencapai 10,64 tahun," ungkap Marten.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Tonny-Marten memiliki visi "Gorontalo Hebat" yang difokuskan pada tiga aspek utama.
"Salah satu fokus kita adalah transformasi sosial pada pemenuhan kebutuhan dasar yakni pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial," jelas Marten.
Bagi Marten, dalam dunia pendidikan terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan. Yakni membuka seluas-luasnya akses pendidikan, memperbaiki sistem sarana dan prasarana fasilitas penunjang, serta meningkatkan kualitas tenaga pengajar dan pendidik.
"Jadi semua elemen masyarakat harus sekolah. Tidak ada penghalang bagi seseorang untuk tidak sekolah. Karena nyatanya masih banyak anak-anak kita yang tidak sekolah karena keterbatasan ekonomi," timpalnya.
Tiga hal tersebut diharapkan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui proses belajar mengajar.
Sementara, untuk mengimplementasikan ketiga strategi itu perlu dilakukan dengan cara kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota.
"Tidak mungkin hanya dilakukan pemerintah kabupaten kota tanpa ada campur tangan pemerintah provinsi," tandasnya.
Sekadar informasi, kegiatan ini hanya dihadiri tiga pasangan calon gubernur. Selain Marten, Nelson Pomalingo, dan Hamzah Isa juga hadir. Sementara Gusnar Ismail absen.
Jadi intinya, visi misi yang direncanakan oleh Tonny-Marten itu bisa membawa harapan baru untuk pendidikan di Provinsi Gorontalo. (Ald)