Harga beras di Pasar Sentral Kota Gorontalo mulai turun usai stok lokal melimpah dan adanya beras SPHP dari pemerintah. Pedagang menyebut harga per karung kini Rp750 ribu, turun Rp50 ribu dari sebelumnya. Namun, harga masih bisa berfluktuasi tergantung cuaca.
***
BERINTI.ID, Gorontalo – Setelah beberapa bulan sempat melambung, harga beras di Pasar Sentral Kota Gorontalo mulai menunjukkan tren penurunan.
Para pedagang menyebut, kondisi ini dipicu oleh ketersediaan stok beras lokal yang kembali melimpah.
Sebelumnya, harga beras di pasaran dipatok antara Rp800 ribu hingga Rp850 ribu per karung.
Namun, sejak akhir Agustus hingga pertengahan September 2025, harga mulai turun.
Rahman Karim, salah satu pedagang beras, mengatakan saat ini harga per karung berada di kisaran Rp750 ribu.
Adapun harga eceran per liter turun menjadi Rp15 ribu–Rp16 ribu, dari sebelumnya sekitar Rp17 ribu.
“Harga beras sekarang agak turun sedikit. Biasanya per karung Rp800 ribu, sekarang sudah Rp750 ribu, turunnya Rp50 ribu. Kalau per liternya turun Rp500 sampai Rp1.000, tergantung jenis berasnya,” ujar Rahman, Senin 15 September 2025.
Menurut Rahman, kelancaran pasokan dari daerah penghasil padi di Gorontalo menjadi faktor utama penurunan harga.
Ia menegaskan, jika distribusi terganggu oleh cuaca atau hambatan transportasi, harga beras bisa kembali melonjak.
Selain stok lokal, kehadiran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari pemerintah juga ikut menekan harga di pasaran.
Agus Bahsuari, pedagang lainnya, mengungkapkan beras SPHP cukup diminati masyarakat karena harganya jauh lebih terjangkau.
“Beras SPHP sangat berpengaruh untuk menekan harga beras lokal, karena harganya cukup murah. Per 5 kilogram hanya Rp60 ribu,” jelas Agus.
Meski demikian, pedagang tetap mengingatkan bahwa harga beras berpotensi berfluktuasi, terutama jika kondisi cuaca memengaruhi produksi padi.
Mereka berharap pemerintah terus menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan stok agar harga tetap stabil.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.