Tim Investigasi UNG menemukan kelemahan serius pada Diksar Mapala BTN FIS UNG. Kegiatan tanpa izin resmi, tanpa pengawasan fakultas, serta SOP yang diabaikan disebut menjadi faktor utama penyebab insiden tragis yang menewaskan seorang mahasiswa asal Muna.
***
BERINTI.ID, Gorontalo – Tim Investigasi yang dibentuk Universitas Negeri Gorontalo (UNG) telah merampungkan hasil penelusuran terkait kegiatan diksar Mapala Butaiyo Nusa (BTN) Fakultas Ilmu Sosial.
Diksar ini sebelumnya jadi sorotan lantaran berujung tewasnya seorang mahasiswa asal Muna setelah kegiatan.
Dalam laporannya, tim menyebut ada sejumlah kelemahan mendasar pada aspek administratif maupun manajerial.
Dari sisi administrasi, kegiatan Diksar tersebut ternyata tidak memiliki surat izin resmi dan tidak mencantumkan rencana mitigasi risiko.
Fakultas memang sempat mengeluarkan Surat Keputusan pembentukan panitia Diksar yang ditandatangani dekan, tapi, surat itu hanya dijadikan dasar pemberian dana.
Sementara izin resmi untuk pelaksanaan kegiatan di luar kampus sama sekali tidak diterbitkan.
Pada aspek manajerial, kegiatan ini juga dinilai berlangsung tanpa pengawasan. Kegiatan outdoor yang dilakukan panitia ternyata tidak diketahui pimpinan fakultas.
Selain itu, prosedur operasional standar (SOP) Mapala BTN tidak dijalankan secara disiplin, sehingga berbagai risiko yang seharusnya bisa diantisipasi justru terabaikan.
Berikut hasil investigasi UNG tekair diksar Mapala BTN yang ditandatangani Ketua Tim Investigasi, Joni Apriyanto:
- Surat izin kegiatan tidak ada dan tidak mencantumkan rencana mitigasi risiko.
- Fakultas mengeluarkan Surat Keputusan pembentukan kepanitiaan Diksar yang ditandatangani oleh Dekan FIS sebagai dasar pemberian bantuan/dana kepada Panitia.
- Fakultas tidak mengeluarkan surat izin apapun pada kegiatan yang dilaksanakan di luar kampus.
- Tidak ada proses pengawasan dari pihak Fakultas karena kegiatan Outdoor tersebut tanpa sepengetahuan pimpinan Fakultas.
- SOP Mapala tidak dijalankan secara disiplin.
Husnul Puhi
Berawal dari semangat menyuarakan kebenaran, Husnul Puhi terjun ke dunia jurnalistik sejak 2022 dan pernah berkarier di media nasional yang membentuk perspektifnya dalam menyampaikan informasi dan memperkuat tekadnya menjadi suara bagi publik.