Blok BRICS pimpinan Rusia menarik minta Indonesia untuk bergabung. Menteri Luar Negeri, Sugiono bilang BRICS selaras dengan program Kabinet Merah Putih.
***
BERINTI.ID, Jakarta - Indonesia secara resmi menyatakan ingin bergabung dengan blok BRICS.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rusia.
Pada Kamis, 24 Oktober 2024 kemarin Sugiono telah mengumumkan keinginan Indonesia untuk bergabung blok pimpinan Rusia itu.
Kata Sugiono menjadi anggota BRICS merupakan wujud dari politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif.
"Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum," kata Sugiono dikutip dari CNBC.
Sugiono menjelasakan salah satu alasan kuat Indonesia bergabung menjadi anggota BRICS adalah prioritas BRICS selaras dengan program Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.
Terutama dari kacamatan ketahanan pangan, pemberantasan kemiskinan, hingga pemajuan sumber daya manusia.
"Kita juga melihat prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih," ujar Sugiono.
Ada tiga langkah konkret yang diajukan Indonesia untuk memperkuat kerja sama BRICS dan Global South.
Pertama, menegakkan hak atas pembangungan berkelanjutan.
Kedua, mendukung reformasi sistem multilateral.
Ketiga, menjadi kekuatan persatuan dan solidaritas antara negaea-negara Global South.
Bagi Sugiono BRICS adalah kendaraan yang tepat untuk memajukan kepentingan Global South.
"Namun kita juga melanjutkan keterlibatan atau engagement kita di forum-forum lain, sekaligus juga terus melanjutkan diskusi dengan negara maju," pungkasnya.
Husnul Puhi
Menjadi jurnalis sejak tahun 2022 dan pernah menjadi wartawan dimedia nasional