TikTok Logo X Logo
Logo
Hulonthalo

Jumlah Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Gorontalo Tahun 2024, Kabupaten Gorontalo Tertinggi 

$detailB['caption'] Kabupaten Gorontalo jadi daerah dengan jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak tertinggi di Provinsi Gorontalo tahun 2024 (Istimewa)

Jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Gorontalo jadi yang tertinggi di Provinsi Gorontalo pada tahun 2024. Berikut data jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak di Provinsi Gorontalo tahun 2024.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Kasus kekerasan perempuan dan anak masih menjadi PR besar bagi pemerintah Provinsi Gorontalo ke depan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Gorontalo, jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak sepanjang tahun 2024 sebanyak 231 kasus.

Total jumlah korban sebanyak 250 orang dengan rincian 39 laki-laki dan 2011 perempuan.

Jumlah ini membuktikan bahwa ruang aman bagi perempuan dan anak di Gorontalo masih sangat sempit.

Kabupaten Gorontalo tertinggi

Dilihat dari sebaran kasus, Kabupaten Gorontalo menjadi daerah dengan jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak tertinggi sepanjang tahun 2024.

Jumlah kasus kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Gorontalo sebanyak 58 kasus. Jumlah korbannya mencapai 66 orang dengan rincian 14 laki-laki dan 52 perempuan.

Di bawah Kabupaten Gorontalo ada Kabupaten Pohuwato dengan 53 kasus. Total jumlah korban di Kabupaten Pohuwato mencapai 53 orang dengan rincian 4 laki-laki dan 49 perempuan.

Anak-anak paling banyak jadi korban

Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Gorontalo mencatat korban kekerasan didominasi anak-anak.

Ada 187 anak-anak yang menjadi korban kekerasan di Gorontalo sepanajng 2024. Rinciannya 33 laki-laki, 154 perempuan.

Sementaras orang dewasa yang menjadi korban kekerasan berjumlah 63 orang terdiri dari 6 laki-laki dan 57 perempuan.

Apa yang dilakukan pemerintah?

Untuk menangani persoalan ini, pemerintah telah melakukan upaya pencegahan melalui program desa ramah perempuan dan peduli anak.

Melalui program ini pemerintah memberikan edukasi seksual, tata cara pola asuh anak, dan pendampingan psikologi terhadap perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan.

Namun, upaya ini dinilai belum cukup karena masih kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya edukasi pola asuh pada rumah tangga.


Mau dapatkan informasi terbaru yang menarik dari kami? Ikut WhatsApp Channel Berinti.id. Klik disini untuk gabung.

×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp