Kapolres Bone Bolango Benarkan Anggotanya Terlibat Kasus Kekerasan Seksual: Kami Akan Proses

Kasus persetubuhan yang melibatkan salah seorang anggota polisi mendapat tanggapan dari Kapolres Bone Bolango. Ia membenarkan bahwa permasalahan tersebut memang benar terjadi. Pihaknya akan memproses kasus itu secara adil dan profesional.

***

BERINTI.ID, Bone Bolango – Kapolres Bone Bolango, AKBP Supriantoro, merespons pemberitaan terkait salah satu anggotanya yang diduga terlibat dalam kasus kekerasan seksual terhadap seorang mahasiswi.

Ia membenarkan bahwa kejadian tersebut telah terjadi, sebagaimana dibuktikan melalui laporan yang diajukan oleh pihak keluarga korban beserta kuasa hukumnya.

Supriantoro menyatakan bahwa laporan tersebut telah diterima di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bone Bolango pada Rabu, 28 Mei 2025.

"Iya benar, ada anggota dilaporkan ke SPKT Polres Bone Bolango dengan kasus persetubuhan dengan mahasiswi," ungkap Supriantoro.

Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian akan menindaklanjuti laporan tersebut secara profesional dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

"Ini akan kami proses secara profesional dan sesuai dengan aturan yang berlaku," tegasnya.

Dalam laporan tersebut, pihak keluarga korban menyampaikan bahwa tindakan persetubuhan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut mengandung unsur paksaan dan pemerasan.

Namun demikian, unsur tersebut masih akan didalami lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Menurut penjelasan Kapolres, laporan yang diterima belum secara eksplisit mencantumkan unsur kekerasan maupun pemerasan.

"Terkait dengan adanya peristiwa kekerasan dan pengancaman yang dilakukan oleh terlapor, hal tersebut akan didalami lagi, karena sesuai dengan aduan dari pelapor belum ada," lanjut Supriantoro.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat, pihak kepolisian akan memanggil saksi-saksi, korban, dan terlapor untuk menyelidiki lebih lanjut keberadaan unsur paksaan dan pemerasan tersebut.

"Dalam waktu dekat, kami akan lakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi-saksi serta terlapor," tutup Supriantoro.