Penahanan Mustafa Yasin, Anggota DPRD Gorontalo dari Fraksi PKS karena kasus penipuan haji bayangi PKS Gorontalo di Rakernas partai tahun ini. DPW PKS Gorontalo mohon maaf dan pastikan proses etik MPDP sudah berjalan.
***
BERINTI.ID, Gorontalo – Momentum Rakernas PKS Tahun 2025 di Hotel Peninsula, Jakarta, yang seharusnya menjadi ajang konsolidasi, dibayangi kabar penahanan Anggota DPRD Gorontalo, Mustafa Yasin.
Mustafa Yasin, Anggota DPRD Gorontalo dari Fraksi PKS reraandung kasus penipuan haji dan umrah.
Rakernas PKS berlangsung dari 10-12 November 2025, sedangkan pengumuman penetapan tersangka dan penahanan Mustafa Yasin dilakukan pada 11 November 2025.
Dikutip dari laman resmi partai, Sekretaris Jenderal PKS, Muhammad Kholid, menekankan bahwa Rakernas kali ini merupakan kelanjutan dari Munas ke-6 yang ditutup Presiden Prabowo Subianto.
Agenda utama partai adalah menerjemahkan semangat kemenangan dalam tema “Kokohkan Barisan, Tingkatkan Pelayanan, Raih Kemenangan.”
“Target kita adalah menyusun program kerja yang semakin mengokohkan barisan, memperkuat pelayanan kepada masyarakat, dan memantapkan langkah menuju kemenangan,” kata Kholid.
Namun, di tengah optimisme tersebut, kasus pidana yang menimpa Mustafa Yasin menjadi ujian integritas serius bagi partai, khususnya PKS Gorontalo.
Menanggapi penahanan yang terjadi berbarengan dengan Rakernas, Ketua DPW PKS Gorontalo, Adnan Entengo, menegaskan bahwa partai menghormati proses hukum.
Ia memastikan bahwa DPW PKS telah proaktif menangani kasus etik ini sebelum polisi bertindak.
“Perlu kami tegaskan bahwa PKS telah memproses kasus ini secara internal sebelum adanya tindakan penegakan hukum oleh pihak kepolisian,” ujar Adnan Entengo.
Proses disiplin internal terhadap Mustafa Yasin, yakni sidang Majelis Penegak Disiplin Partai (MPDP) dengan agenda pembacaan tuntutan, bahkan sudah dimulai pada 9 November 2025.
DSW dan Komisi Etik PKS Gorontalo kini berada di Jakarta untuk berkoordinasi dengan DPP, memastikan proses etik berjalan independen dan objektif.
Adnan Entengo menegaskan bahwa insiden ini menjadi refleksi penting bagi seluruh kader PKS yang sebelumnya telah menandatangani Pakta Integritas. Ia berjanji PKS akan mengambil hikmah dari kasus ini.
“Bagi PKS, peristiwa ini menjadi pengingat penting agar setiap kader semakin kuat dalam integritas, disiplin, dan tanggung jawab moral kepada rakyat. PKS akan terus berkomitmen menghadirkan politik yang bersih, beretika, dan berpihak kepada masyarakat Gorontalo. Serta PKS memohon maaf atas peristiwa ini,” tutup Adnan Entengo.
Yakub M. Kau
Pura pura penulis.