SMKN 1 Gorontalo dihadapkan pada masalah serius setelah minuman keras (miras) diketahui berhasil masuk ke lingkungan sekolah.
BERINTI.ID, Gorontalo - Kekurangan personel keamanan menjadi penyebab miras bisa masuk ke SMKN 1 Gorontalo.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala SMKN 1 Gorontalo, Sumitro Panto, saat dikonfirmasi terkait insiden siswa membawa miras ke lingkungan sekolah hingga terjadi perundungan.
Menurut Sumitro, minimnya jumlah petugas keamanan di lingkungan sekolah membuat pengawasan terhadap barang-barang bawaan siswa kurang maksimal.
"Kalau keamanan, memang kita kekurangan personel. Satpam di kami itu hanya 2 orang," ungkap Sumitro saat dikonfirmasi pada Selasa, 17 September 2024.
Kasus ini mencuat, setelah adanya video viral di media sosial beberapa siswa mengonsumsi miras di lingkungan sekolah.
Bahkan ada salah satu siswa sampai muntah darah, akibat dicekoki miras oleh beberapa temannya.
Sumitro menjelaskan, pihaknya bisa kecolongan akan insiden tersebut akibat dikelabui oleh para siswa kelas 10.
"Kemarin itu anak-anak ini keluar untuk minta izin mengambil ijazah. Kami tidak kontrol lagi ketika mereka balik ke sekolah itu sudah membawa miras," jelasnya.
Atas insiden ini, pihak sekolah berencana memperketat pemeriksaan barang bawaan siswa secara acak, serta memberikan sosialisasi lebih lanjut terkait bahaya minuman keras dan aturan sekolah.
Tak hanya pemeriksaan barang, bahkan pihaknya juga akan menambah satu paket kamera pengawas yang bisa memantau 24 sisi di tiap sudut sekolah.
"Kalau sekarang ini kami baru memiliki 24 channel, atas kejadian ini kami rencanakan menambah satu paket lagi, agar sisi belakang sekolah bisa terpantau dengan aman," timpalnya.
Jadi intinya, atas insiden ini orang tua siswa berharap agar pengawasan di lingkungan sekolah dapat diperketat untuk menjaga anak-anak dari pengaruh buruk seperti minuman keras, serta memastikan keamanan dan kenyamanan proses belajar mengajar tetap terjaga. (*)