Ketua Himpunan Nelayan Tolak Relokasi Pedagang Non-Ikan di TPI Kota Gorontalo

Pedagang non-ikan di TPI Tenda Kota Gorontalo diberi waktu 1x24 jam oleh pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mengosongkan tempat tersebut. Para pedagang hingga Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Gorontalo menolak.

***

BERINTI.ID, Kota Gorontalo - Ketua Himpunan Nelayan Kota Gorontalo, Charles Mantu menolak pemindahan pedagang non-ikan dari TPI Tenda ke pasar sentral Kota Gorontalo.

Charles beralasan keberadaan pedagang non-ikan di TPI Tenda Kota Gorontalo justru menghasilkan pendapatan untuk daerah.

"Mereka bayar kontribusi untuk daerah. Kecuali mereka tidak bayar, melawan aturan, baru bisa dipindahkan. Ini, kan mereka bayar," kata Charles pada Rabu, 30 April 2025.

Wacana mengembalikan fungsi utama TPI tenda sebagai pelabuhan pendaratan ikan (PPI) oleh pemerintah Provinsi justru membingungkan bagi Charles.

Sejak wacana ini muncul, Charles termasuk orang yang meminta pedagang non-ikan di TPI Kota Gorontalo untuk pindah sesuai aturan berlaku.

Namun, justru pemerintah yang memberikan izin kepada pedagang non-ikan berjualan di tempat tersebut.

"Jadi memang sudah sudah ada aturan, tapi tidak dijalankan. Hanya pedagang ayam diukur, 1 meter RP10.000, semua diukur, lalu bayar," katanya.

"Dulu saya yang usir-usir mereka disini, tapi mereka izinkan. Sekarang sudah jadi begini, siapa yang disalahkan?" sambungnya.

Saat ini, pedagang non-ikan di TPI Tenda Kota Gorontalo diberi waktu 1 x 24 jam untuk mengosongkan tempat tersebut.

Namun, Charles menolak, dan mendukung sikap para pedagang untuk bertahan. Selain keamananya terjamin, pemerintah diminta mengkaji kembali rencana relokasi.

"Jangan dulu eksekusi, orang disini tidak mencuri. Jangan hanya karena arogansi pemerintah terhadap aturan, rakyat dikorbankan," pungkasnya.