BERINTI.ID, Gorontalo – Ratusan kendaraan roda dua dan beberapa mobil penyuluh lapangan keluarga berencana (KB) berpartisipasi dalam Kirab Bangga Kencana yang dimulai dari Kantor BKKBN Perwakilan Provinsi Gorontalo, Senin, 23 Juni 2024.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang akan diperingati pada 29 Juni 2025. Kirab ini melintasi jalan utama Trans Sulawesi, melalui wilayah Kabupaten Gorontalo, dan berakhir di Kecamatan Boroko, Sulawesi Utara, yang merupakan daerah perbatasan antara Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Setelah dilepas dengan semangat oleh Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Gorontalo, Diano Tino Tandaju, rombongan kirab yang terdiri dari ratusan peserta langsung memulai perjalanan mereka. Mereka membawa pesan penting tentang keluarga berkualitas, yang menjadi tema utama acara ini.
Selain itu, Kirab Bangga Kencana juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perencanaan keluarga yang bijak, sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Gorontalo Utara, rombongan kirab mengunjungi Puskesmas Buhu di Kabupaten Gorontalo. Di sini, Kepala BKKBN bersama rombongan memberikan bantuan kepada beberapa keluarga beresiko stunting. Kunjungan ini juga menjadi kesempatan untuk meninjau fasilitas Puskesmas Buhu, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Setelah meninggalkan Puskesmas Buhu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Gorontalo Utara. Di sana, mereka disambut dengan antusiasme oleh Asisten Satu Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Wahab Paudi. Dalam kesempatan ini, Wahab Paudi menerima Pataka Gati atau Gerakan Ayah Teladan Indonesia dari BKKBN Provinsi Gorontalo.
Pataka tersebut kemudian diserahkan kepada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Gorontalo Utara, untuk dilanjutkan dalam perjalanan ke Provinsi Sulawesi Utara. Pataka ini juga akan dibawa kembali ke Jakarta dalam rangka peringatan Harganas tingkat nasional yang akan digelar pada 29 Juni 2025.
Wahab Paudi mengungkapkan, "Kirab Bangga Kencana Harganas 2025 ini bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan juga sebagai simbol perjuangan bersama untuk memperkuat keluarga sebagai pilar utama pembangunan bangsa. Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan perkembangan individu, serta menjadi fondasi bagi masyarakat yang harmonis dan berkualitas."
Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Gorontalo, Diano Tino Tandaju juga memberikan penyampaian yang penuh makna, dengan menyatakan bahwa penyerahan Pataka Gati ini merupakan simbol estafet perjuangan dalam mendukung program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Gorontalo.
"Kami percaya, dengan semangat gotong royong dan sinergi lintas daerah, upaya kita untuk membangun keluarga berkualitas dan generasi emas Indonesia akan semakin kuat dan nyata. Bendera Kirab GATI ini kami titipkan sebagai amanah dan motivasi untuk terus menggelorakan semangat Hari Keluarga Nasional," ujarnya.
Selama perjalanan Kirab Bangga Kencana, peserta juga membawa pesan penting mengenai pentingnya perencanaan keluarga yang bijak sebagai kunci untuk menciptakan keluarga yang sehat, harmonis, dan sejahtera. Program-program unggulan BKKBN, seperti Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting dan Gerakan Ayah Teladan Indonesia, menjadi bagian penting dari upaya untuk membangun keluarga yang berkualitas.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab. Gorontalo Utara, Osna Haluti, menyampaikan bahwa pihaknya mengerahkan sekitar 40 hingga 50 kendaraan untuk memastikan kelancaran Kirab Bangga Kencana.
"Kami berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan lebih banyak program unggulan BKKBN, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keluarga yang berkualitas. Kirab ini juga menjadi kesempatan untuk menginspirasi masyarakat untuk berkomitmen pada pembangunan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berdaya," ujarnya.
Kirab Bangga Kencana ini berakhir di Kecamatan Boroko, Sulawesi Utara, yang menandai titik akhir perjalanan panjang dari Kota Gorontalo. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antar masyarakat di dua provinsi, tetapi juga memberikan edukasi penting mengenai bagaimana keluarga menjadi kunci utama dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Admin