TikTok Logo X Logo
Logo
Hulonthalo

Klarifikasi UBM Gorontalo Soal Biaya Rp12 Juta: Semua Kebutuhan Mahasiswa Sudah Masuk Disitu 

$detailB['caption'] Pihak UBM Gorontalo mengklarifikasi biaya Rp122 juta untuk stuban dan magang (Husnul Puhi/Berinti.id)

Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo kembali mendapat sorotan usai biaya studi banding dan magang bocor ke media sosial. Begini klarifikasi UBM Gorontalo terkait biaya studi banding dan magang sebesar Rp12 juta.

***

BERINTI.ID, Gorontalo - Rektor Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo, Titin Dunggio menanggapi isu biaya studi banding dan magang sebesar Rp12 juta.

Titin membenarkan jika biaya studi banding dan magang di UBM Gorontalo sebesar Rp12 juta. Namun, kegiatan ini sepenuhnya diserahkan ke pihak ketiga atau pihak travel.

Oleh sebab itu, Titin menegaskan dana yang terkumpul tidak dikelola oleh lembaga kampus melainkan dikelola oleh pihak travel.

"Itu dipihakketigakan. Bukan lembaga yang menerima langsung dananya, dan lembaga yang mengelola," kata Titin, Senin, 20 Januari 2025.

Mengapa rinciannya tidak ada?

Selain besarnya biaya studi banding dan magang, tertutupnya pihak kampus soal rincian biaya kegiatan juga menjadi sorotan.

Menurut Titin dalam hal in pihak kampus juga tidak mendapatkan rincian pasti dari biaya tersebut.

Semua biaya yang timbul dari kegiatan ini menjadi ranah pihak ketiga, termasuk rinciannya.

Tugas pihak kampus hanya menegosiasikan agar harga dari pihak travel bisa dijangkau mahasiswa.

"Yang melakukan negosiasi untuk meminimalisir [harga] itu pihak lembaga, kalau pihak tralevel pasti meminta angka tinggi. Lembaga selalu berpikir mahasiswanya," ujar Titin.

Mengapa bisa capai Rp12 Juta?

Pelaksanaan studi banding UBM Gorontalo rencananya akan dilaksanakan di luar negeri selama selama lima sampai enam hari di sana.

Sementara magang akan dilaksanakan di dalam negeri dengan waktu yang lebih lama sekitar sebulan lebih.

Menurut Titin, angka Rp12 juta sudah mencakup semua kebutuhan mahasiswa selama kegiatan.

Mahasiswa tidak perlu memikirkan biaya tambahan karena semua sudah ditanggung lewat biaya yang ditetapkan pihak ketiga.

"Angka 12 juta itu misalnya perjalanan ke Malaysia dan Singapura. Baru mobilisasi saja kurang lebih 8 juta, belum di sana perjalanan kurang lebih 5 sampai 6 hari, dan mobilisasi untuk tempat tinggalnya. Mahasiswa tidak bayar lagi, sudah masuk semua itu," ungkap Titin.

"Ada juga pelaksanaan magang, yang pelaksanaannya sampai sebulan. Sebulan in kan, semua pembiayaan yang harus di-clear-kan. Mereka punya termpat tinggal di sana, dan lain sebagainya,' sambungnya.


Mau dapatkan informasi terbaru yang menarik dari kami? Ikut WhatsApp Channel Berinti.id. Klik disini untuk gabung.

×

Search

WhatsApp Icon Channel WhatsApp